Advertorial

Bukan Hanya Gagah-gagahan dan Gaya-gayaan, Warna-Warni Cat Pesawat Tempur Juga untuk Pemeliharaan Agar Tetap Awet

Agustinus Winardi
Moh. Habib Asyhad
Agustinus Winardi
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Warna-Warni Cat Pesawat Tempur Bukan Hanya Untuk Tujuan Gagah-Gagahan Tapi Demi Pemeliharaan Pesawat Agar Tetap Awet
Warna-Warni Cat Pesawat Tempur Bukan Hanya Untuk Tujuan Gagah-Gagahan Tapi Demi Pemeliharaan Pesawat Agar Tetap Awet

Intisari-Online.com -Tiap negara akan mewarnai pesawat militernya dengan corak yang berbeda. Tentu ini setelah disesuaikan dengan jenis juga fungsi serta spesifikasi lain yang ditentukan.

Misalnya pesawat milik TNI AU, untuk pesawat combatan (tempur) dibalut warna loreng, sementara pesawat non-combatan akan diwarnai dengan corak cerah.

Sedangkan pesawat latih didominasi warna abu-abu atau sky grey dengan penomoran pada bagian ekor (tail number) yang menyolok.

Sebenarnya bukan tanpa tujuan pewarnaan pesawat –pesawat itu. Selain untuk menunjukkan citra satuan juga sebagai identitas berdasar tugas yang diembannya.

Warna cat pesawat bahkan diciptakan berdasar psychology effect. Contohnya, pesawat SAR (Search And Rescue) yang mempunyai warna cerah (oranye) dengan tanda-tanda lain yang menyolok.

Baca juga:Kisah Heroik Pilot Indonesia yang Selesaikan Pertempuran Hanya dengan Satu Pesawat Tempur Saja

Selain bukan termasuk pesawat combatan, warna tersebut diharapkan agar pesawat mudah terlihat oleh survivor dan dapat menciptakan rasa aman akan datangnya bantuan.

Warna pesawat boleh beragam, bahkan untuk sebuah tim aerobatic dasar pewarnaan pesawat akan lain lagi.

Selain mempunyai ciri khas juga diharapkan warna dapat menambah daya tampil tim baik dalam manuver, maupun bagi sang pilot.

Padahal sebenarnya warna pesawat sangat tidak berguna di udara ketika bermanuver.

Pasalnya semua pesawat akan berwarna abu-abu dalam jarak pandang (dalam cuaca baik dan cerah) lebih dari 10 ribu kaki. Oleh karena itu sebanarnya pesawat aerobatik tidak perlu berwarna-warni.

Baca juga:Sukhoi Su-27, Pesawat Tempur Paling Bandel dan Paling Doyan Cegat Pesawat Intai AS

Awalnya pesawat diberi warna (cat) dengan satu tujuan untuk melindungi bahan dasar pesawat yang terlihat lewat permukaan kulit pesawat yang disebut skin.

Tujuannya memang agar tidak cepat rusak. Baik oleh cuaca, perbedaan suhu, tekanan udara, air smaupun bahan lain termasuk asap dan minyak.

Perlindungan ini sangat perlu, apalagi pada generasi pesawat generasi lama, yang terbuat dari kayu dan kain.

Baru menjelang Perang Dunia II pesawat dibuat dari metal hingga bahan komposit hingga saat terkini. Semua bahan tersebut sangat memerlukan perlindungan lain. Karena itulah, cat adalah solusinya.

Kemudian dalam perkembangannya ternyata timbul masalah baru. Pasalnya untuk pesawat modern seperti pesawat tempur, skin pesawat tidak terbuat dari satu bahan saja.

Baca juga:Resmi! 24 Pesawat Tempur F-16 Hibah AS Sudah Diterima oleh TNI AU

Pada bagian yang tidak menerima beban berat, skin terbuat dari aliminium alloy, bagian yang sering menerima panas seperti exhaust dan dekat dengan laras senjata akan terbuat dari titanium, bagian yang melindungi peralatan elektonik termasuk radar terbuat dari bahan non logam.

Bahkan ada skin pesawat yang terbuat dari kaca bila di baliknya terdapat peralatan optik.

Perbedaan skin pada satu pesawat tentu saja menuntut perlakuan yang berbeda pula saat pengecatan.

Setiap cat yang digunakan haruslah cocok dengan permukaan yang akan ditutupi.

Sangat tidak mungkin menggunakan sembarangan jenis cat karena akan mempengaruhi performa pesawat secara keseluruhan.

Cat-cat yang tidak sesuai dikhawatirkan akan menimbulkan korosi atau bereaksi negatif terhadap pesawat, sehingga mengakibatkan pesawat malah merusak.

Untuk itu diperlukan bahan yang dapat diterima secara internal oleh pesawat sendiri dan eksternal dari pengaruh luar.

Dengan kata lain, melebur cat pada pesawat memang bukan sekadar mewarnai tetapi lebih dari itu adalah melindungi pesawat.

Dalam hal soal pengecatan itu, TNI AU tampaknya telah mempunyai prosedur baku dalam proses pengecatan pesawat.

Aturan yang diterbitkan salah satunya PTU (Petunjuk Teknik Udara). PTU antara lain mengatur tata cara, warna, persyaratan hingga clor code tiap warna dari pabrikan cat yang juga telah memenuhi standar internasional termasuk persyaratan dari pihak pembuat.

Cat untuk pesawat disyaratkan tahan terhadap cuaca, tidak merusak skin pesawat, tidak mudah bereaksi terhadap cairan, tidak cepat pudar, tahan terhadap tekanan dan goresan serta mempunyai permukaan yang licin.

Dengan cat yang sudah standar dan memenuhi syarat maka jet tempur yang dicat dengan warna-warna sangar bukan hanya berfungsi untuk penampilan tatapi demi pemeliharaan (maintenance) pesawat itu sendiri.

Artikel Terkait