Advertorial
Intisari-online.com - Manajemen Garuda Indonesia secara resmi menonaktifkan oknum pilot mereka yang diduga mem-posting pemberitaan tertentu mengenai terorisme, beberapa waktu lalu.
Keputusan tersebut dilakukan pada Jumat (18/5/2018).
"Selanjutnya, oknum pilot tersebut akan kami investigasi lebih lanjut tentang apakah hal tersebut benar dan perihal motif serta latar belakang terkait postingan di media sosial tersebut," kata Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki Heriandono.
Selain menyelidiki seputar postingan yang dimaksud, Garuda Indonesia juga mencari tahu lebih lanjut apa hubungan antara oknum pilot berinisial OGT dengan seorang perempuan yang sebelumnya sempat ramai diperbincangkan di media sosial.
BACA JUGA:Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Rahasia Pesawat yang Diungkap Pilot
Jika didapati bukti yang memadai, Hengki memastikan manajemen akan menindaknya sesuai aturan dan hukum yang berlaku.
OGT sebelumnya ramai diperbincangkan atas komentarnya terhadap peristiwa bom di Surabaya.
OGT, melalui posting-an di media sosial Facebook miliknya, menilai bom Surabaya merupakan rekayasa dan ada aktor lain di balik para pelaku yang telah diungkap pihak kepolisian.
Pilot dilarang berjenggot lebat
Terlepas dari kasus OGT, pernahkah Anda menyadari bahwa pilot di pesawat-pesawat komersil maupun militer rata-rata tidak memiliki jenggot atau kumis?
BACA JUGA:Menurut Tito Karnavian, Ini Alasan Kenapa Surabaya Menjadi Sasaran Serangan Bom Bunuh Diri
Semua pilot terlihat rapi dan penampilannya sangat bersih.
Kalau Anda mengira bahwa mereka memang sangat rapi untuk menunjukkan sikap profesionalitas mereka, Anda tidak sepenuhnya benar.
Dilansir dari Brightside, rata-rata pilot memang dilarang memiliki kumis tebal maupun jenggot yang panjang.
Bukan untuk menunjang penampilan saja, aturan ini digunakan untuk menyelamatkan nyawa pilot, sekaligus para penumpangnya.
Pilot boleh-boleh saja memiliki kumis dengan aturan tidak boleh lebih panjang dari 0,7cm alias tidak boleh mencapai 1cm.
Kalau Anda pernah melihat pilot di sebuah film berkumis dan berjenggot tebal, itu tidak akan pernah ada di dunia nyata.
BACA JUGA:Pantas Pangeran Harry Nikahi Meghan yang Seorang Janda! inilah Daya Tarik Janda Dibanding Gadis
Peraturan ini dibuat karena saat suasana kokpit sedang memburuk dan oksigen berkurang drastis, pilot harus memakai masker oksigen.
Desain masker oksigen yang umum digunakan adalah desain partial rebreather.
Jenis masker ini masih menggunakan kantong plastik yang mengembang tiap kali pilot bernapas.
Oksigen yang diperlukan disimpan di kantong itu untuk digunakan sebagai pasokan oksigen selanjutnya.
Karena fungsinya sangat penting, pilot harus memastikan dirinya sendiri mengenakan masker dengan benar.
Kumis yang terlalu tebal dan jenggot yang terlalu panjang bisa menyebabkan masker tidak terpasang dengan benar.
Padahal, keselamatan pilot juga penting karena tugas pilot adalah membawa penumpang untuk tetap selamat.
Alasan keselamatan inilah yang menjadi dasar beberapa maskapai melarang pilot memiliki kumis dan jenggot.
Namun, ada juga maskapai penerbangan yang masih memperbolehkan pilotnya berpenampilan dengan kumis dan jenggot.
Apakah Anda pernah melihat pilot yang punya kumis dan jenggot yang tebal? (Aulia)
BACA JUGA:Saking Rapinya, 6 Tulisan Tangan Ini Mirip Hasil Mengetik di Komputer