Intisari-Online.com – Meskipun jenggot dan kumis hanya populer di kalangan hipster, hasil studi baru menunjukan, wanita dan pria menganggap jenggot dan kumis lebih menarik.(baca juga: Mengapa Jenggot Hanya Pada Lelaki?)
Saat ditunjukkan wajah pria, pria dan wanita yang berpartisipasi secara konsisten menilai pria dengan wajah berbulu lebih atraktif dibandingkan pria dengan muka tercukur rapi.
Para peneliti mengemukakan, pria pemilik jenggot lebih menarik saat wajah-wajah pria lainnya tidak berjenggot.
Sedangkan, pria berwajah “bersih” juga mendapatkan popularitas dimana pria berjenggot jarang ditemui.
Penemuan ini bisa menjelaskan, mengapa gaya kumis dan jenggot selalu pasang dan surut setiap waktunya.
“Artinya, menariknya wajah seseorang diukur dengan banyak wajah berbulu dalam satu komunitas.” Tulis peneliti dalam jurnal Biology Letters.
Masyarakat banyak mengasosiasikan jenggot dengan umur, maskulinitas, dan dominasi.
Menurut para peneliti, manusia melihat ketertarikan individual tidak berdasarkan penampilan, tetapi berdasarkan penampilan orang lainnya.
Jadi saat pria berjenggot jarang ditemukan, satu-satunya pria berjenggot di sana mungkin bisa menjadi populer.
Terpilihnya sifat-sifat jarang, dapat menjaga sifat tersebut dalam populasi. “Variasi dalam setiap individu juga menjadi kunci para spesies untuk bertahan hidup,” kata para peneliti.
Jarangnya jenggot dalam satu komunitas, bisa menjadikan jenggot populer, tetapi jika banyak orang mengadopsi gaya berjenggot ini, jenggot bisa jadi ketinggalan zaman.(baca juga: Tips Mencukur Kumis Tanpa Tergores)
Lalu, ada beberapa pria berjenggot di tempat kerja anda? (livescience.com)