Intisari-Online.com - Seorang penjual bunga bernama Blut Kätzchen mengklaim dirinya sebagai black swan, yaitu seseorang yang rela menawarkan darahnya untuk diminum. Hal itulah yang menyebabkan wanita ini rela darahnya dihisap oleh pacaranya yang mengaku sebagai vampir.
Selama lebih dari satu dekade, wanita asal Shreveport, Louisiana, Amerika Serikat ini berkeliling Amerika Serikat untuk memuaskan pria dan wanita yang haus darah sehingga perlu meminum darahnya untuk bertahan hidup.
Kebetulan, pacar terbaru wanita berusia 28 tahun ini, Michael Vachmiel mengklaim darah wanita tersebut memberinya energi untuk bertahan hidup.
Kecocokan pasangan yang bertemu dua tahun lalu pada acara tentang vampir di Texas ini pada akhirnya membuat keduanya sepakat untuk melakukan ritual, beberapa kali dalam satu tahun.
Kätzchen menyatakan dirinya “Selalu terpesona dengan seluruh budaya vampir sejak masih sangat muda.” Diawali saat dirinya menemukan buku vampir koleksi kakaknya.
Namun, Kätzchen menekankan dirinya tidak sembarangan menyumbangkan darahnya untuk para vampir yang membutuhkan darahnya. “Anda harus memiliki hubungan yang sangat kuat dengan orang yang makan dari Anda. Michael dan saya memiliki hubungan yang sangat intim dan saya mempercayai dia sepenuhnya,” tegas Kätzchen.
Begitu juga dengan proses menghisap darah. Tidak seperti di film-film dimana vampir menusukkan giginya yang tajam ke leher korbannya, Kätzchen dan pasangannya memilih cara yang jauh lebih bersih, aman dan harus didasari kesepakatan.
Vachmiel menggunakan silet untuk membuat luka di tubuh Kätzchen, kemudian menggunakan satu set cangkir hisap untuk menarik darah keluar.
“Kami akan mensterilkan area dengan alkohol dan dia mencuci mulut sebelum minum, jadi semuanya sangat bersih. Ada beberapa risiko, tapi kami melakukan segala yang kami bisa untuk tetap sebersih mungkin. Selama hampir tiga belas tahun saya melakukan ini, saya tidak pernah memiliki penyakit darah,” jelas Kätzchen.
(mirror.co.uk)