Tamu spesial di Bernabeu
Angel Galan lalu menghubungi wartawan El Mundo, Martin Mucha, agar mencari Mohsen dan anaknya. Didampingi pesepak bola klub Villaverde, Mohamed Labrouzi, yang bisa berbahasa Arab, Mucha menyisir kota Muenchen.
Saat itu, Muenchen kebanjiran ribuan pengungsi. Di sebuah kafe, Mohsen akhirnya ditemukan. Ia sedang menonton laga Liga Champions. Sejak itulah, hidup Mohsen berubah.
Keesokan hari setiba di Madrid, Mohsen dan dua anaknya menjadi tamu spesial di Stadion Santiago Bernabeu, klub raksasa Real Madrid. Ia diterima Presiden Real Florentino Pérez.
Didampingi Direktur Hubungan Kelembagaan Emilio Butragueño, mereka tur keliling di Bernabeu: mulai mencicipi menginjak rumput stadion, melihat dari dekat koleksi trofi Real, hingga blusukan ke ruang ganti pemain. Di ruang ganti ini, Zaid berpose di dekat loker idolanya, Cristiano Ronaldo.
"Di Suriah, kami bermimpi bisa melihat langsung laga Real Madrid, dan kini mimpi itu akan terwujud. Saya benar-benar gembira," kata Mohsen.
Ketiganya akan mendapat tiket gratis dan kembali menjadi tamu spesial pada laga kandang Real lawan Granada, Sabtu ini.
Mengenai masa depan Mohsen, Presiden CENAFE Conrado menyebut, Mohsen kandidat pelatih ideal untuk "mendidik pelatih-pelatih yang akan pergi ke Dubai, Qatar, dan Mesir". Di tempat-tempat itu, permintaan akan pelatih Spanyol tinggi.
Wali Kota Getafe Sara Hernandez mengatakan, Zaid akan langsung bisa sekolah begitu Mohsen mendapat kartu resmi pencari suaka. Menteri Dalam Negeri Spanyol Jorge Fernandez Diaz berjanji, kasus Mohsen akan diproses secepat mungkin.
Selain Mohsen, Spanyol siap menerima 17.000 pengungsi. Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) menyebutkan, hingga Selasa tercatat 473.887 pengungsi menyeberangi Laut Tengah menuju Eropa.
Satu hal yang kini dipikirkan Mohsen, yaitu istri dan dua anak lainnya yang masih tertinggal di Turki. Miguel Angel Galan berjanji mencari dan memboyong mereka ke Madrid. "Cerita ini belum selesai. Kami baru separuh perjalanan untuk memberi mereka kebahagiaan total," kata Galan. (AP/AFP/REUTERS/SAM)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR