Intisari-Online.com – Pada suatu hari seekor rusa jantan berhenti di sebuah sungai yang jernih untuk memuaskan dahaganya. Ketika sedang minum dia melihat bayangan dirinya.
Dia sangat kagum pada tanduknya, “Betapa bagusnya tanduk-tanduk yang kumiliki,” pikir rusa jantan itu. “Aku adalah binatang paling ganteng di hutan ini. Kekuranganku hanya pada kaki. Kaki-kakiku begitu kecil dan kurus. Jika dapat aku akan menggantinya dengan sepasang kaki yang lebih bagus.” Karena itu rusa jantan menjadi sedih memikirkan bagaimana dapat mengganti kaki-kakinya supaya ia sungguh-sungguh kelihatan gagah.
Pada suatu hari ketika dia berjalan-jalan melalui rimba sambil memikirkan masalah itu, ia mendengar anjing-anjing pemburu menyalak. Mendengar itu ia pun lari. Tetapi anjing-anjing itu telah melihatnya. Mereka terus mengejarnya. Rusa jantan itu berlari cepat. Ketika berlari melalui semak belukar tanduknya yang indah itu tersangkut. Dia berjuang untuk melepaskan diri sementara itu anjing-anjing semakin dekat. Dia merasa ajalnya sudah dekat. Akan tetapi, dengan sekali sentakan akhirnya rusa jantan itu dapat melepaskan diri keluar dari semak-semak. Dia pun selamat.
Dengan masih terengah-engah ia bergumam dalam hati, “Kakiku yang kurus ini telah menyelamatkanku. Sedangkan tanduk-tandukku yang indah ini justru menyusahkanku. Kalau begitu aku tak akan mengganti kaki-kakiku.”
Kadang-kadang hal yang kita anggap jelek sebenarnya sangat berguna.