Intisari-Online.com – Apa yang akan kita lakukan jika anak-anak menolak makan makanan yang sebenarnya benar-benar mereka butuhkan? Sebagian besar dari kita mungkin akan terus mencoba untuk mengenalkan makanan kepada anak-anak. Tapi, jika hanya teknik ini yang digunakan, hasilnya tidak selalu efektif.
Dietary Guidelines Advisory Committee, mengidentifikasikan anak-anak dan orang dewasa perlu mendapatkan lebih banyak kalsium, vitamin D, kalium, dan serat. Kita bisa mendapatkan nutrisi tersebut dalam susu, buah, sayur, dan biji-bijian, makanan yang biasanya dihindari oleh anak-anak.
Berikut ini ada beberapa solusi yang bisa dipakai untuk membantu si kecil yang pilih-pilih makan agar mendapatkan makanan dan nutrisi yang mereka butuhkan.
Solusinya, buah bisa di-blender menjadi smoothie. Sebagian besar buah memberikan cukup kalium dan vitamin C, sementara smoothie yang dibuat dari buah adalah cara sempurna untuk menyembunyikan buah. Anak-anak biasanya tertarik minum dengan sedotan. Nah smoothie bisa juga diminum dengan sedotan. Agar lebih sehat, buatlah smoothie sendiri di rumah, supaya tidak banyak tambahan gula di dalamnya.
Solusinya, campurlah dengan keju. Tambahkan keju di atas sayuran, seperti brokoli, kembang kol, atau kubis, untuk membantu “membunuh” rasa langu yang membuat anak enggan menyantapnya. Memang, keju umumnya mengandung lebih banyak kalori dan lemak jenuh daripada produk susu rendah lemak, tetapi paling tidak memberikan sedikit kalsium. Maksud menambahkan keju hanyalah untuk membuat sayuran itu lebih “berasa”, dan tidak menghilangkan kalori serta lemak sayuran.
Solusinya, dengan menambahkan cokelat. Anak-anak biasanya lebih menyukai susu cokelat daripada tanpa rasa atau vanila. Jangan paksakan anak untuk minum susu full cream, karena pemaksaan malahan akan menghilangkan nutrisi penting dari susu. Dengan atau tanpa rasa, susu memiliki kandungan kalsium (satu cangkir menyediakan sepertiga dari kebutuhan sehari-hari), vitamin D, riboflavin, niasin, fosfor, dan protein. Susu cokelat memang mengandung gula tambahan, tapi minum susu dengan rasa bukan berarti Anda tidak bisa menambahkan gula diet untuk anak. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the American Dietetic Association, anak-anak yang minum susu dengan rasa mengasup kalsium lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang tidak minum susu tanpa rasa. Tapi, secara keseluruhan asupan tambahan gula adalah sama.