Diet Jus Atasi Masalah Kulit

K. Tatik Wardayati

Editor

Diet Jus Atasi Masalah Kulit
Diet Jus Atasi Masalah Kulit

Intisari-Online.com – Mungkin kita merasa diri dan cantik dengan krim di wajah. Padahal, prinsip ini bertentangan dengan pendapat ahli kecantikan. Sebuah survei terbaru yang dilakukan pada lebih dari 200 profesional kecantikan mengungkapkan bahwa 96 persen dari mereka percaya, makanan yang kaya vitamin dan mineral akan lebih bermanfaat bagi kulit sebagai krim olesan, serum, atau pelembab.

Ahli gizi Amanda Ursel juga setuju dengan hasil survei. Cara efektif untuk meningkatkan kondisi kesehatan kulit serta membuatnya bersinar - serta rambut dan kuku sehat - dimulai dari makanan bervitamin dalam buah dan sayuran yang dikonsumsi setiap hari.

Berikut ini beberapa prosedur makan yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang paling umum dari kesehatan kulit, seperti dilansir Huffington Post.

  • Kulit kering. Mengonsumsi makanan yang mengandung asam lemak esensial omega-3 yang terdapat dalam ikan tuna, salmon, makarel, biji-bijian, dan kacang-kacangan dapat membantu orang dengan masalah kulit kering. Kulit kering merupakan alarm tubuh yang menunjukkan kekurangan lemak esensial.
  • Kulit keriput. Sulit untuk mengantisipasi keriput, tetapi kita mungkin dapat memperlambatnya dengan mengubah cara makan. Vitamin C dalam berbagai buah-buahan seperti jeruk, beri, paprika, sayuran berdaun hijau tua, dan kentang, akan membantu memperlambat penuaan dini. Ini karena vitamin C penting untuk produksi kolagen.
  • Lingkaran gelap di bawah mata. Kurang tidur dan kelelahan akan menyebabkan lingkaran hitam di bawah mata. Untuk menghilangkannya, cobalah cara sederhana dengan menyeduh teh chamomile. Kurangi kafein pada jam-jam istirahat, agar dapat menikmati tidur malam yang lebih lama.
  • Kulit berminyak. Cokelat akan membuat kulit berminyak, itu hanyalah mitos. Tak ada salahnya tetap mengonsumsi cokelat terutama cokelat hitam. Diet yang dijalani mungkin menjadi pemicu bintik-bintik dan kulit berminyak pada wajah. Sebenarnya hal ini berkaitan dengan sindrom ovarium polikistis, sebuah penyakit ketika seorang wanita didiagnosis memiliki kesulitan untuk hamil, perubahan suasana hati yang labil, jerawat, dan berat badan berlebih.