Intisari-Online.com – Bukan hanya pria yang bisa mengalami gangguan seksual, wanita juga berpotensi mengalami gangguan seksual. Mengapa wanita gagal menikmati seks? Ada beberapa masalah yang dapat membuat seorang wanita gagal menikmati seks, seperti berikut ini dikutip dari buku Diskusi Seksologi Modern.
Anorgasme. Ketiadaan orgasme atau anorgasme menyiratkan bahwa wanita tidak mengalami kenikmatan puncak saat berhubungan seks. Meskipun mungkin ia mendapatkan kesenangan. Ada kasus-kasus di mana wanita tidak pernah mencapai orgasme sama sekali (anorgasme primer), mencapai orgasme parsial (hanya orgasme klitoran dan bukan vaginal), atau gagal mencapai orgasme karena kesedihan mendalam, trauma atau sakit melahirkan (anorgasme sekunder). Perawatan gangguan ini umumnya melibatkan terapi oleh seorang terapis seks atau psikolog profesional. Anorgasme berkaitan dengan hambatan mental pribadi. Misalnya, rasa bersalah memperoleh kesenangan seksual, kurangnya komunikasi dengan suami, atau kombinasi dari dua faktor itu.
Frigiditas. Frigiditas adalah ketiadaan hasrat seksual yang memengaruhi sekitar 10 persen populasi wanita. Masalah ini umumnya bersifat kejiwaan. Misalnya, karena pendidikan moral yang terlalu kaku sehingga menabukan seks, konflik dengan pasangan, dll. Pada kasus yang jarang, frigiditas bersifat fisiologis. Seperti masalah hormonal, minum obat tertentu seperti neuropeptik, obat penenang, atau pil tidur. Identifikasi akar masalah diperlukan untuk mengatasi dan menumbuhkan kembali hasrat seksualnya.
Vaginismus. Vaginismus adalah gangguan seksual, di mana wanita menolak penetrasi dengan mengencangkan otot-otot pravagina. Ada dua jenis vaginismus. Vaginismus primer, untuk wanita yang masih perawan dan vaginismus sekunder, karena infeksi vagina, trauma melahirkan, trauma seksual, dll.
Dispareunia. Dispareunia atau nyeri saat berhubungan seksual banyak disebabkan oleh penyakit menular seks (PMS) seperti herpes kelamin dan jamur. Kanker serviks, tumor, dan kista ovarium juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan selama berhubungan seks. Jika rasa nyeri bersifat konsisten, harus diperiksakan ke dokter kandungan.
Menopause. Menopause dapat memengaruhi hasrat seksual pada tingkat yang bervariasi dari satu wanita ke wanita yang lain. Berhentinya siklus menstruasi dapat menyebabkan berbagai masalah psikologis dan fisiologis pada wanita. Perubahan hormonal juga menyebabkan atrofi vagina dan pelumasan berkurang. Hal ini menimbulkan rasa sakit dan iritasi yang dapat mengganggu kenikmatan seksual.
Sakit setelah melahirkan. Setelah dihadapkan pada persalinan dan sibuk dengan bayinya, kadang-kadang dibutuhkan waktu bagi seorang wanita untuk menimbulkan kembali hasrat seksualnya. Ia mungkin mengalami nyeri perineum dan ketidakseimbangan hormon sehingga menyebabkan penurunan hasrat seksual. Hal ini diperparah oleh sayatan episiotomy, yang kadang-kadang dilakukan untuk mencegah robeknya perineum selama persalinan. Seorang wanita harus menunggu penyembuhan sebelum melakukan hubungan seksual dan mungkin khawatir merasa sakit saat melakukannya.
Nah, itu tadi beberapa masalah mengapa wanita gagal menikmati seks. Bila mengalami hal demikian, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
KOMENTAR