Intisari-Online.com - Cuitan Pandu Wijaya kepada Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin, Rembang, KH Moh Mustofa Bisri atau Gus Mus berbuntut panjang. Banyak yang menganggap cuitan terkait rencana pelaksanaan shalat Jumat di Bundaran Hotel Indonesia tersebut tidak sopan dan menghina Gus Mus.
Tidak sedikit orang, khususnya orangtua yang menganggap bahwa generasi muda saat ini tidak memiliki sopan santun, khususnya dalam hal berbicara dengan orang yang lebih tua. Apalagi Gus Mus sendiri merupakan salah seorang ulama yang dihormati di Indonesia.
Kekhawatiran tersebut tentulah wajar. Namun alangkah baiknya jika para orangtua juga mulai mengajarkan sopan santun kepada anak mereka. Beberapa caranya akan dipaparkan berikut ini:
1. Menghormati orangtua dan orang yang lebih tua
Menghormati orangtua dan orang yang lebih tua adalah salah satu norma kesopanan penting yang berlaku di masyarakat. Ajarkan anak-anak untuk selalu berlaku dan berbicara sopan kepada orang lain, terutama yang lebih tua. Misalnya, memberikan tempat duduk di kendaraan umum kepada ibu hamil atau orang lanjut usia.
(Baca juga: Cara Jepang Memanusiakan Manusia (2): Sopan Santun Khas Jepang)
2. Minta maaf
Banyak orang beranggapan bahwa meminta maaf berarti menunjukkan kelemahan. Namun, sebaliknya, minta maaf sebenarnya menunjukkan kekuatan dan kelapangan hati seseorang. Ajarkan anak-anak Anda untuk selalu minta maaf ketika ia melakukan kesalahan.
3. Table manner
Jangan anggap sepele masalah table manner. Anak-anak yang paham masalah table manner di rumah biasanya akan menjadi lebih sopan ketika mereka makan di luar rumah. Anda tak mau kan kalau saat diajak makan di restoran, anak berlarian dan memainkan alat makannya? Cara mengajarkan yang terbaik adalah memberi contoh. Jangan berharap si kecil tertib di meja makan jika orangtua selalu makan di depan televisi, misalnya.
(Baca juga: Sopan Santun di Tempat Kerja)
4. Ajarkan untuk tak menjawab ulang
Penulis | : | intisari-online |
Editor | : | Birgitta Ajeng |
KOMENTAR