Sopan santun merupakan bagian dan penerapan dari sikap baik. Orangtua perlu mendidik sopan santun kepada anak sejak dini. Anak-anak bisa belajar mengucapkan kata-kata seperti “tolong” dan “terima kasih” ketika berusia 1 tahun. Mungkin mereka belum mengucapkannya dengan sempurna, tapi itu merupakan bagian dari pembelajaran yang sangat penting.
Anak-anak akan terbiasa meyukai kata-kata tersebut, demikian juga Anda. Kedua kata tersebut benar-benar seperti kata-kata ajaib karena menunjukkan bahwa anak Anda sopan dan baik serta bisa membangun hubungan yang positif dengan orang lain. Dalam mempelajari hal tersebut, anak perlu bimbingan orangtua terus-menerus.
Dalam buku Mendidik dan Menerapkan Disiplin pada Anak Prasekolah ditulis, sekitar usia dua tahun anak bisa belajar mencuci tangan sebelum makan (untuk alasan kesehatan dan sopan santun), dan kemudian bisa meminta diambilkan makanan atau permisi meninggalkan meja makan.
Anak juga bisa mulai mengatakan dengan sopan: “Tidak, terima kasih” dan bukannya menolak dengan mengatakan: “Iih, jijik,” meski mereka tak suka brokoli.
Pada saat berusia kira-kira tiga tahun anak bisa meminta izin waktu meminjam mainan teman, hendak keluar untuk bermain, akan makan snack, atau mengajak teman main ke rumah. Mereka sudah bisa merapikan piring bekas makan dan mendorong kursi makan kembali ke tempatnya.
Masih dalam buku yang sama ditulis, kira-kira usia empat tahun mereka bisa belajar menjawab telepon dengan sopan, misalnya, “Halo, ini David Sparks. Mau bicara dengan ayahku?” Anda dapat mengajarkan mereka bagaimana cara menjawab telepon dengan berpura-pura menelepon menggunakan telepon mainan. Mereka juga sudah bisa menyampaikan pesan, misalnya, “Ibu, Pak Major ingin bicara. Beliau ada di depan pintu.”
Untuk mendidik sopan santun kepada anak, orangtua perlu mengajarkan kaya-kata dan sikap yang baik. Anak otomatis akan meniru.