Meski Terlihat Aneh, 4 Razia Unik Ini Pernah Berlangsung di Indonesia (1)

Ade Sulaeman

Editor

Meski Terlihat Aneh, 4 Razia Unik Ini Pernah Berlangsung di Indonesia (1)
Meski Terlihat Aneh, 4 Razia Unik Ini Pernah Berlangsung di Indonesia (1)

Intisari-Online.com - Ada beragam jenis razia yang dikenal masyarakat Indonesia, mulai dari razia kendaraan, tempat hiburan malam, karaoke, narkoba, seks bebas, hingga balap liar. Namun, hanya sedikit yang tahu bahwa ada Indonesia pernah menggelar empat razia unik ini.

1. Razia Rambut Gondrong

Suatu arsip menyebutkan Indonesia pernah semarak dengan razia rambut gondrong. Catatan Kompas, pada 3 Desember 1966, menyebut Operasi Tertib diselenggarakan oleh Garnisun Jakarta Raya dengan merazia kendaraan dan warga yang berambut gondrong pada awal Desember 1966.

Pelaksanaan razia ini berlangsung di sejumlah jalan yang ramai di Ibu Kota, diikuti dengan pengguntingan rambut gondrong yang saat itu digemari anak muda.

Rambut gondrong dianggap ”tidak mengenal keindahan dan keberesan”. Pengguntingan rambut gondrong itu dilakukan di tengah jalan oleh petugas Garnisun.

Garnisun adalah organisasi militer yang bertugas pokok menegakkan hukum, disiplin dan tata tertib di wilayah TNI, terutama prajurit TNI dan PNS TNI, tetapi pada zaman orde baru (orba), Garnisun turun juga untuk merazia warga sipil atas pemerintahan Soeharto.

Nah, larangan rambut gondrong pun kian menjadi, aplagi sejak Presiden Soeharto mengirimkan radiogram agar anggota ABRI serta karyawan sipil yang bekerja di lingkungan militer dan keluarganya juga dilarang berambut gondrong.

Seperti dikutip harian Tempo, pada 1971, TVRI mencekal para seniman lain yang berambut gondrong. Mereka dilarang tampil di stasiun televisi milik pemerintah itu.

Selanjutnya, teman-teman di Yogyakarta mengalami hal yang sama. Mayoritas sekolah tidak mengizinkan siswa yang berambut gondrong untuk ikut ujian.

Di Wonosobo, penonton berambut gondrong juga nggak boleh menonton film di bioskop meski telah membeli karcis. Di Medan, Gubernur Sumatera Utara Marah Halim bahkan membentuk Badan Pemberantasan Rambut Gondrong.

2. Razia Orang Gendut

Razia orang gendut ini merupakan balasan atas razia rambut gondrong yang dilakukan pemerintahan Soeharto sampai pada akhir 1973 itu.

Nah, memprotes kejadian itu, mahasiswa menggelar razia orang berperut gendut. Razia itu dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa dan aktivis di Bandung.

Menurut aktivis Malari, Hariman Siregar, razia perut gendut digelar sebagai langkah ejekan kepada Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban, Jenderal Soemitro, yang berbadan tambun.

(Ali Sobri/Hai-online)