Intisari-Online.com – Konon, di daratan China, ada tanaman yang namanya bambu cina.
Dua kali sehari, setiap pagi sebelum matahari terbit dan sore hari sesudah matahari terbenam, si petani bambu China, harus menyiram bibit bambu China yang ditaruh di dalam pot-pot.
Selama 6 tahun pertama, setiap hari, penyiraman harus dilakukan dengan setia, kalau tidak maka tanaman ini tidak akan pernah tumbuh dan pasti mati.
Jadi tidak ada hari-hari absen untuk menyiram atau tanaman ini akan mati dan tidak pernah tumbuh.
Maka petani ini melakukan kewajibannya dengan setia selama 6 tahun pertama kehidupan tanaman bambu China.
Ia mengasihi tanaman ini dan sungguh-sungguh percaya, suatu hari ia akan bangga dengan tanamannya.
Bagi orang yang tidak mengerti karakter dari tanaman bambu China, tentu akan mengira betapa gilanya si petani bambu China ini.
Menyiram pot-pot yang tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
Memang, tidak ada tanda-tanda kehidupan yang keluar dari pot-pot ini.
Selama 6 tahun pertama, tidak ada yang tumbuh yang dapat dilihat dari permukaan tanah di pot tersebut.
Sesudah tahun ke 6 berakhir, keluarlah tunas tanaman bambu China.
Dan dalam waktu 6 bulan, tanaman bambu China ini akan mempunyai ketinggian yang lebih tinggi dari tanaman di sekitarnya.
Inilah keindahan dari tanaman bambu China. Ia menjulang lebih tinggi dari tanaman disekelilingnya.
Dalam hidup, terkadang kita menemui kesulitan-kesulitan yang harus dihadapai dengan sikap sabar, seperti petani bambu China ini.
Begitu sabar dan setia menunggu tunas bambu China tumbuh, namun terkadang kita tidak sabar dan tidak kuat menahannya, hanya dengan keyakinan bahwa Tuhan selalu memberikan harapan dan menyertai kita maka kesabaran itu akan terpelihara sampai apa yang kita inginkan terwujud.
Jangan putus karena harapan selalu ada jika kita percaya kepadaNya. (BMSPS)