Maksud Nazir Datuk Pamuncak Ketua Indische Vereeniging Menegaskan Politik sebagai Sendi Perjuangan Rakyat Indonesia

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Penulis

Pemikiran Nazir Datuk Pamuncak, kita perlu menyelami lebih dalam konteks sejarah dan kondisi sosial-politik Hindia Belanda pada awal abad ke-20.
Pemikiran Nazir Datuk Pamuncak, kita perlu menyelami lebih dalam konteks sejarah dan kondisi sosial-politik Hindia Belanda pada awal abad ke-20.

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-online.com - Di bawah langit Hindia yang mulai memerah oleh cahaya fajar kebangkitan nasional, berdirilah seorang pemuda Minang dengan semangat membara, Nazir Datuk Pamuncak.

Namanya terukir dalam sejarah sebagai salah satu pelopor pergerakan kemerdekaan Indonesia, seorang visioner yang melihat jauh ke depan, melampaui batas-batas pemikiran konvensional zamannya.

Nazir Datuk Pamuncak, sang ketua Indische Vereeniging, sebuah organisasi pergerakan yang lahir dari rahim bumi pertiwi, dengan lantang menyatakan politik sebagai sendi perjuangan rakyat Indonesia.

Pernyataan ini bagai petir di siang bolong, mengguncang keheningan dan membangkitkan gelombang pertanyaan di benak setiap insan yang mendambakan kemerdekaan.

Politik: Panggung Perjuangan yang Tak Terelakkan

Apa gerangan yang melatarbelakangi keyakinan Nazir Datuk Pamuncak akan pentingnya politik dalam perjuangan kemerdekaan?

Mengapa politik, yang seringkali dipandang sebagai arena perebutan kekuasaan yang penuh intrik dan manipulasi, justru dianggap sebagai kunci utama dalam meraih cita-cita luhur bangsa?

Untuk memahami pemikiran Nazir Datuk Pamuncak, kita perlu menyelami lebih dalam konteks sejarah dan kondisi sosial-politik Hindia Belanda pada awal abad ke-20.

Pada masa itu, penjajahan Belanda telah mencengkeram bumi pertiwi selama berabad-abad, merampas kekayaan alam, mengeksploitasi tenaga kerja, dan merendahkan martabat bangsa Indonesia.

Rakyat Indonesia hidup dalam belenggu kemiskinan, kebodohan, dan diskriminasi. Sistem pendidikan yang diskriminatif, pembatasan hak-hak politik, dan penindasan dalam berbagai bentuk telah menciptakan jurang pemisah yang menganga antara kaum penjajah dan rakyat pribumi.

Di tengah kegelapan penjajahan, muncullah kesadaran akan pentingnya persatuan dan perjuangan untuk meraih kemerdekaan.

Berbagai organisasi pergerakan nasional bermunculan, mengusung semangat kebangsaan dan cita-cita kemerdekaan. Boedi Oetomo, Sarekat Islam, Indische Partij, dan Perhimpunan Indonesia adalah beberapa contoh organisasi yang menjadi wadah perjuangan rakyat Indonesia.

Nazir Datuk Pamuncak, dengan ketajaman analisis dan wawasannya yang luas, menyadari bahwa perjuangan fisik semata tidaklah cukup untuk mengusir penjajah. Perjuangan kemerdekaan haruslah dilakukan secara terorganisir, sistematis, dan strategis. Dan di sinilah letak pentingnya politik.

Politik, dalam pandangan Nazir Datuk Pamuncak, bukanlah sekadar perebutan kekuasaan, melainkan alat perjuangan untuk mencapai tujuan bersama, yaitu kemerdekaan Indonesia. Politik adalah sarana untuk menyuarakan aspirasi rakyat, menggalang kekuatan, dan memperjuangkan hak-hak bangsa di mata dunia.

Indische Vereeniging: Wadah Perjuangan Politik

Keyakinan Nazir Datuk Pamuncak akan pentingnya politik tercermin dalam perannya sebagai ketua Indische Vereeniging. Organisasi ini didirikan pada tahun 1908 di Belanda oleh para pelajar Indonesia dengan tujuan memperjuangkan persamaan hak antara orang Indonesia dan Belanda.

Berbeda dengan organisasi-organisasi pergerakan lainnya yang lebih fokus pada bidang pendidikan dan sosial, Indische Vereeniging secara tegas menempatkan politik sebagai landasan perjuangannya.

Melalui Indische Vereeniging, Nazir Datuk Pamuncak dan rekan-rekannya aktif menyuarakan tuntutan kemerdekaan, mengkritik kebijakan pemerintah kolonial, dan menggalang dukungan internasional.

Salah satu bukti nyata peran politik Indische Vereeniging adalah penerbitan majalah De Express, yang menjadi corong perjuangan organisasi ini.

Melalui De Express, Indische Vereeniging menyebarkan gagasan-gagasan kemerdekaan, mengungkap kekejaman penjajahan, dan membangkitkan semangat nasionalisme di kalangan rakyat Indonesia.

Politik sebagai Senjata Pamungkas

Nazir Datuk Pamuncak menyadari bahwa perjuangan kemerdekaan adalah perjuangan yang kompleks dan multidimensional. Perjuangan fisik, meskipun penting, tidak akan berhasil tanpa dukungan politik yang kuat.

Politik adalah senjata pamungkas untuk melawan penjajahan, untuk merebut kembali hak-hak bangsa, dan untuk membangun Indonesia yang merdeka, bersatu, dan berdaulat.

Penegasan Nazir Datuk Pamuncak tentang pentingnya politik sebagai sendi perjuangan rakyat Indonesia bukanlah sekadar retorika kosong. Pernyataan ini lahir dari pemahaman yang mendalam akan realitas penjajahan dan keyakinan akan kekuatan politik sebagai alat perjuangan.

Nazir Datuk Pamuncak mewariskan kepada kita sebuah pemahaman bahwa politik bukanlah sesuatu yang kotor dan harus dijauhi.

Politik adalah alat perjuangan yang ampuh, yang harus digunakan secara bijak dan bertanggung jawab untuk mencapai cita-cita luhur bangsa.

Sumber:

Pamuncak, Nazir Datuk. (1919). De Express.

Kahin, George McTurnan. (1952). Nationalism and Revolution in Indonesia. Ithaca, New York: Cornell University Press.

Ricklefs, M.C. (2001). A History of Modern Indonesia Since c. 1300. Stanford, California: Stanford University Press.

*

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Artikel Terkait