Bagaimana Cara Membangun Demokrasi Di Kalangan Pelajar Indonesia?

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Demokrasi tidak harus diterapkan dalam dunia politik belaka. Demokrasi juga bisa diterapkan dalam dunia pendidikan. Lalu bagaimana cara membangun demokrasi di kalangan pelajar Indonesia?
Demokrasi tidak harus diterapkan dalam dunia politik belaka. Demokrasi juga bisa diterapkan dalam dunia pendidikan. Lalu bagaimana cara membangun demokrasi di kalangan pelajar Indonesia?

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Demokrasi tidak harus diterapkan dalam dunia politik belaka. Demokrasi juga bisa diterapkan dalam dunia pendidikan. Lalu bagaimana cara membangun demokrasi di kalangan pelajar Indonesia?

Pada sebuah diskusi daring yang diselenggarakan pada pengujung Juni 2021 lalu, Kemendikbudristek mengadakan acara yang tujuannya mendorong pendidikan demokrasi di dunia sekolah. Salah satunay dengan literasi kewarganeraan.

Diskusi itu bertema"Membentuk Warga yang Demokratis Melalui Pendidikan". Diskusi itu dilakukan untuk memetakan kondisi dan peran pendidikan dalam membentuk generasi muda yang demokratis.

Menurut KepalaBadan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Anindito Aditomo, pendidikan untuk mengenalkan, mempelajari, dan mempraktikkan prinsip dan nilai-nilai demokrasi adalah salah satu fungsi paling penting dan esensial dari cita-cita kemerdekaan untuk menjadi bangsa yang demokratis.

Karena itulahpendidikan demokrasi didorong untuk dapat diimplementasikan di sekolah.

"Silakeempat Pancasila secara jelas mengekspresikan corak demokrasi di negara kita, demokrasi yang ingin diwujudkan dalam bentuk musyawarah untuk mencapai mufakat. Selain memerlukan institusi dan prosedur-prosedur formal, keberhasilan demokrasi sangat tergantung pada kapasitas kita sebagai warga negara untuk turut serta dalam proses negosiasi, berargumentasi, dan berdiskusi," ujarnya, sebagai dikutip dari situs Kemdikbud.go.id.

Dia melanjutkan,berargumen secara objektif itu bukan kemampuan yang natural, tetapi harus dilatih dan diasah secara sistematis. Kalau tidak diasah, menurutnya, kualitas penyampaian pendapat akan rendah dan ini tercermin dari diskusi tentang berbagai isu publik di kolom-kolom komentar, baik di media sosial, dan kanal lainnya.

Karena itulah, lanjutnya, "Di mana lagi kalau bukan di sekolah kita bisa mengembangkan kemampuan-kemampuan yang diperlukan untuk bisa berpartisipasi secara cerdas dan sehat dalam proses demokrasi. Kita harus mengembangkan kemampuan yang diperlukan itu di ruang-ruang kelas melalui pembelajaran dalam interaksi antara guru dan murid ketika berdiskusi tentang materi pelajaran serta interaksi antarmurid dalam kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler dan organisasi."

Menurut Anindito, salah satu cara membangun demokrasi di kalangan pelajar di sekolah adalah dengan menciptakan suasanayang demokratis di sekolah dan mendorong siswa untuk berani mempunyai pendapat, berani berpikir sendiri dan menyuarakannya. Selain suasan demokrasi di sekolah, membangun demokrasi di kalangan pelajar adalah dengan literasi. Lebih spesifik lagi, literasi kewarganegaraan.

MenurutIrsyad Zamjani, yang ketika ituPlt. Kepala Pusat Penelitian Kebijakan, "literasi kewargaan adalah salah satu tema yang penting dalam masyarakat kita saat ini dan itu sedang kita dorong juga secara serius melalui berbagai kebijakan pendidikan. Kita mempunyai Profi Pelajar Pancasila, di mana semua kebijakan dan hasil pembelajaran akan dimuarakan ke sana."

Dia menambahkan,literasi kewargaan merupakan puncak literasi karena tidak sekadar mendorong keterampilan kognitif untuk menganalisis validitas atau kebenaran informasi, tetapi juga mendorong individu untuk memahami dan menjalankan hak dan tanggung jawabnya sebagai warga negara dan warga dunia.

“Dengan literasi kewargaan, individu bukan hanya dituntut untuk menjadi cerdas, tetapi juga menjadi bermanfaat dan bertanggung jawab. Jadi, literasi ini juga sangat kental dengan penguatan karakter. Untuk itu, menanamkan literasi ini sejak dini sangat penting, khususnya melalui bangku sekolah. Buku yang ditulis teman-teman ini menganalisis bagaimana literasi kewargaan ini diajarkan di sekolah, khususnya melalui buku teks pelajaran PPKn,” tambahnya.

Selain itu, kita juga bisa melakukan hal-hal berikut ini untuk melatih demokrasi di kalangan pelajar.

1. Pendidikan Demokrasi yang Terintegrasi

2. Menciptakan Suasana Demokratis di Kelas

3. Melakukan Pemilihan dan Pemungutan Suara di Sekolah

4. Aktif Mengikuti Organisasi Pelajar

5. Melaksanakan Diskusi dan Debat Aktif

Itulah beberapa hal terkait bagaimanacara membangun demokrasi di kalangan pelajar Indonesia? Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian.

Artikel Terkait