Negara Pertama yang Menjalin Hubungan Diplomatik dengan Indonesia

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Penaikan bendera pusaka sesudah dibatjakan teks proklamasi, 17 Agustus 1945. Jelajahi peristiwa sejarah yang terjadi sebelum akhirnya bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.
Penaikan bendera pusaka sesudah dibatjakan teks proklamasi, 17 Agustus 1945. Jelajahi peristiwa sejarah yang terjadi sebelum akhirnya bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.

Intisari-online.com - Menelusuri jejak sejarah awal kemerdekaan Indonesia, kita tak luput dari momen penting terjalinnya hubungan diplomatik dengan negara lain. Momen ini menandai pengakuan kedaulatan Indonesia di kancah internasional dan membuka gerbang kerjasama antar bangsa.

Pertanyaannya, negara manakah yang pertama kali menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia?

Jawabannya adalah Mesir. Pada tanggal 6 Januari 1949, Mesir, di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Ibrahim El-Hakim, menjadi negara pertama yang secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia.

Pengakuan ini didasari oleh rasa simpati dan dukungan terhadap perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajahan Belanda.

Terjalinnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Mesir tak lepas dari peran penting Mohammad Hatta, Wakil Presiden Indonesia pertama. Pada masa revolusi, Hatta aktif menggalang dukungan internasional untuk kemerdekaan Indonesia.

Pada tahun 1947, Hatta mengunjungi Mesir dan bertemu dengan Perdana Menteri El-Hakim. Dalam pertemuan tersebut, Hatta menjelaskan situasi di Indonesia dan meminta pengakuan kemerdekaan dari Mesir.

Usaha Hatta membuahkan hasil. Mesir, yang pada saat itu dipimpin oleh pemerintahan yang berhaluan nasionalis dan anti-kolonialisme, melihat kesamaan perjuangan dengan Indonesia.

El-Hakim pun tergerak untuk membantu Indonesia dalam meraih kemerdekaan penuh.

Pengakuan Mesir atas kemerdekaan Indonesia menjadi tonggak penting dalam sejarah diplomasi Indonesia. Hal ini membuka jalan bagi pengakuan dari negara-negara lain, seperti India, Pakistan, dan Burma.

Pengakuan ini memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional dan mempermudah perjuangan diplomatik untuk melawan Belanda.

Baca Juga: Perantara Spiritual di Balik Tarian Barong Bali

Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Mesir tak hanya sebatas pengakuan politik. Kedua negara juga menjalin kerjasama di berbagai bidang, seperti ekonomi, budaya, dan pendidikan.

Mesir memberikan bantuan kemanusiaan dan beasiswa pendidikan kepada Indonesia. Di bidang budaya, kedua negara saling memperkenalkan tradisi dan budayanya masing-masing.

Kerjasama antara Indonesia dan Mesir terus terjalin hingga saat ini. Kedua negara berkomitmen untuk memperkuat hubungan bilateral dan berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas dunia.

Berikut beberapa poin penting dalam sejarah hubungan diplomatik Indonesia dan Mesir:

6 Januari 1949: Mesir menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.

1947: Mohammad Hatta mengunjungi Mesir dan bertemu dengan Perdana Menteri El-Hakim untuk meminta pengakuan kemerdekaan.

Pengakuan Mesir: Membuka jalan bagi pengakuan dari negara-negara lain dan memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.

Kerjasama: Indonesia dan Mesir menjalin kerjasama di berbagai bidang, seperti ekonomi, budaya, dan pendidikan.

Hubungan bilateral: Terus terjalin hingga saat ini dengan komitmen untuk memperkuat kerjasama dan berkontribusi pada perdamaian dunia.

Kisah tentang hubungan diplomatik Indonesia dan Mesir ini merupakan bukti nyata tentang semangat persaudaraan dan solidaritas antar bangsa.

Pengakuan Mesir atas kemerdekaan Indonesia menjadi simbol perjuangan bersama melawan penjajahan dan kolonialisme. Hubungan kedua negara yang erat ini patut menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam membangun kerjasama dan saling menghormati kedaulatan.

*

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Artikel Terkait