6. Identifikasi Masalah
Anak bisa menjadi uring-uringan karena perasannya tidak enak.
Karena itulah anak perlu diajarkan untuk mengindentifikasi masalah atau perasaan gusar yang sedang ia rasakan sejak dini.
Misalnya, ketika anak bertengkar dengan temannya, minta anak untuk duduk bersabar dan tanyakan masalah apa yang sebenarnya terjadi.
7. Jangan buru-buru ikut campur
Jika anak sudah tahu apa akar masalahnya, maka coba hargai pendapat anak dan berikan mereka kepercayaan bahwa ia akan dapat menemukan solusinya.
Meski tak jarang hal ini akan membuat ia berlari dan meminta bantuan orang dewasa untuk dapat menyelesaikan konflik, akan tetapi tetap berikan ruang dan kepercayaan.
Caranya, minta anak berpikir kira-kira solusi apa yang bisa ia lakukan.
Bila anak benar-benar bingung, orangtua bisa mulai memberikan beberapa solusi, lalu minta anak memilihnya.
Selain itu, tanyakan pula alasannya mengapa anak memilih cara tersebut.
8. Melatih empati
Anak dengan usia 3-4 tahun sudah mulai bisa menunjukkan rasa empatinya terhadap orang lain.
Namun, sifat egosentris masih cukup kuat di diri anak.
Untuk mengasah kemampuan si anak mengenali perasaan orang lain, ajaklah ia untuk mengenali bahasa tubuh dan ekspresi yang dimunculkan oleh temannya.
Dari sini, anak-anak akan dibiasakan menentukan perbuatannya terhadap orang lain.
Itulah artikel tentang bagaimana sikap ibu/bapak jika menemukan sekelompok murid yang berkonflik, semoga bermanfaat.
Dapatkan artikel terupdate dari Intisari-Online.com di Google News
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR