Seiring berkembangnya Gowa-Tallo menjadi pusat perdagangan di kawasan timur nusantara, para saudagar muslim mulai berniaga ke wilayah ini.
Pada akhir abad ke-16, Kerajaan Gowa-Tallo memasuki masa Islam dan berubah menjadi kesultanan.
Penguasa Gowa-Tallo pertama yang memeluk Islam adalah I Mangarangi Daeng Manrabbia (1593-1639) dengan gelar Sultan Alauddin I.
Masa kejayaan Kerajaan Gowa-Tallo Sultan Hasanuddin atau dijuluki sebagai Ayam Jantan dari Timur yang naik takhta pada 1653 berhasil membawa Kerajaan Gowa-Tallo mencapai puncak kejayaan.
Pada masa kejayaannya, kerajaan ini dikenal sebagai negara maritim yang menjadi pusat perdagangan di Indonesia bagian timur.
Sementara perkembangan kerajaan di bidang sosial masa pemerintahan Sultan Hasanudin adalah memajukan pendidikan dan kebudayaan islam sehingga banyak murid yang belajar agama islam ke Banten.
Sultan Hasanuddin adalah sosok raja yang sangat anti terhadap dominasi asing.
Oleh karena itu, dirinya menentang kehadiran VOC yang kala itu telah berkuasa di Ambon.
Perjuangan melawan penjajah di daerah Makasar dipimpin oleh Sultan Hasanuddin.
Menyadari kedudukannya semakin terdesak, Belanda berupaya mengakhiri peperangan dengan melakukan politik adu domba antara Makassar dengan Kerajaan Bone (daerah kekuasaan Makassar).
Keruntuhan
Siasat politik adu domba yang dijalankan Belanda terbukti ampuh.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR