Intisari-Online.com - Kerajaan Singasari, yang berdiri megah antara 1222 dan 1292 M, menorehkan sejarah emas di bawah kepemimpinan Raja Kertanegara.
Visi besarnya untuk menyatukan Nusantara di bawah panji Singasari diwujudkan melalui politik luar negeri yang dijalankan Raja Kertanegara saat memerintah Singasari yang ambisius dan penuh strategi.
Artikel ini akan mengupas strategi cemerlang Kertanegara dalam memperluas cakrawala mandala Singasari, mulai dari ekspedisi Pamalayu yang heroik, perluasan wilayah yang tak kenal lelah, hingga diplomasi internasional yang penuh perhitungan.
Di balik kejayaan Singasari, terdapat kisah tentang ambisi, ancaman dari luar, dan warisan yang tak lekang oleh waktu.
Simak artikel ini untuk menyelami kisah Raja Kertanegara dan bagaimana politik luar negerinya mengantarkan Singasari ke puncak kejayaan, sekaligus meninggalkan jejak penting dalam sejarah Nusantara.
Strategi Politik Luar Negeri yang Dijalankan Raja Kertanegara
Kertanegara memiliki visi besar untuk menyatukan seluruh wilayah Nusantara di bawah panji Singasari.
Gagasan ini tertuang dalam konsep "mandala" yang ingin melampaui batas Jawa, meliputi seluruh dwipantara.
Untuk mewujudkan ambisinya, Kertanegara melancarkan berbagai strategi politik luar negeri, di antaranya:
1. Ekspedisi Pamalayu (1275)
Kertanegara mengirim ekspedisi militer ke Melayu untuk menaklukkan Sriwijaya dan menanamkan pengaruh di wilayah tersebut.
Baca Juga: Bagaimana Raden Wijaya Menyikapi Kehadiran Pasukan Mongol di Singasari Setelah Kerajaan Dipindahkan?
KOMENTAR