Intisari-Online.com - Raden Wijaya, menantu Raja Kertanegara, melarikan diri dan membangun kekuatan baru di Tarik usai Kerajaan Singasari runtuh akibat pemberontakan Jayakatwang.
Di tengah kekacauan ini, pasukan Mongol datang ke Jawa untuk menghukum Kertanegara.
Bagaimana Raden Wijaya menyikapi kehadiran pasukan Mongol di Singasari setelah kerajaan dipindahkan?
Apakah dia akan bertempur melawan mereka, atau tunduk dan menjadi bawahan Khan Agung Kubilai Khan?
Situasi ini menjadi dilema bagi Raden Wijaya.
Di satu sisi, dia ingin membalas dendam kepada Jayakatwang. Di sisi lain, dia tidak ingin terlibat dalam pertempuran besar melawan pasukan Mongol yang kuat.
Artikel ini akan mengupas strategi cerdas Raden Wijaya dalam menghadapi situasi yang rumit ini.
Kita akan melihat bagaimana dia memanfaatkan situasi untuk keuntungannya sendiri dan mendirikan kerajaan baru yang gemilang, Majapahit.
Strategi Raden Wijaya Menghadapi Pasukan Mongol: Bersekutu dan Berkhianat
Ketika pasukan Mongol datang untuk menghukum Kertanegara, Raden Wijaya melihatnya sebagai kesempatan emas.
Melansir Kompas.com, dia bersekutu dengan pasukan Mongol dan berjanji tunduk pada Kubilai Khan jika mereka berhasil mengalahkan Jayakatwang.
Baca Juga: Penjelasan Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit oleh Raden Wijaya
KOMENTAR