Intisari-Online.com - Raden Wijaya, menantu Raja Kertanegara, melarikan diri dan membangun kekuatan baru di Tarik usai Kerajaan Singasari runtuh akibat pemberontakan Jayakatwang.
Di tengah kekacauan ini, pasukan Mongol datang ke Jawa untuk menghukum Kertanegara.
Bagaimana Raden Wijaya menyikapi kehadiran pasukan Mongol di Singasari setelah kerajaan dipindahkan?
Apakah dia akan bertempur melawan mereka, atau tunduk dan menjadi bawahan Khan Agung Kubilai Khan?
Situasi ini menjadi dilema bagi Raden Wijaya.
Di satu sisi, dia ingin membalas dendam kepada Jayakatwang. Di sisi lain, dia tidak ingin terlibat dalam pertempuran besar melawan pasukan Mongol yang kuat.
Artikel ini akan mengupas strategi cerdas Raden Wijaya dalam menghadapi situasi yang rumit ini.
Kita akan melihat bagaimana dia memanfaatkan situasi untuk keuntungannya sendiri dan mendirikan kerajaan baru yang gemilang, Majapahit.
Strategi Raden Wijaya Menghadapi Pasukan Mongol: Bersekutu dan Berkhianat
Ketika pasukan Mongol datang untuk menghukum Kertanegara, Raden Wijaya melihatnya sebagai kesempatan emas.
Melansir Kompas.com, dia bersekutu dengan pasukan Mongol dan berjanji tunduk pada Kubilai Khan jika mereka berhasil mengalahkan Jayakatwang.
Baca Juga: Penjelasan Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit oleh Raden Wijaya
Setelah Jayakatwang dikalahkan, Raden Wijaya menunjukkan kecerdasannya.
Dia membalikkan keadaan dan menyerang pasukan Mongol secara mendadak.
Serangan ini membuat pasukan Mongol kewalahan dan memilih untuk meninggalkan Jawa.
Dengan kepergian pasukan Mongol, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit pada tahun 1293 dan mengangkat dirinya sebagai raja.
Keberhasilan Raden Wijaya menunjukkan kecerdasan dan kebijaksanaannya dalam memanfaatkan situasi untuk mencapai tujuannya.
Kisah Raden Wijaya dan pasukan Mongol menjadi contoh bagaimana strategi dan kecerdikan dapat mengubah situasi sulit menjadi peluang.
Keberhasilan Raden Wijaya mendirikan Majapahit menunjukkan bahwa diplomasi dan taktik yang tepat dapat mengantarkan seseorang mencapai puncak kekuasaan.
Semoga artikel ini telah memberikan jawaban atas pertanyaan "bagaimana Raden Wijaya menyikapi kehadiran pasukan Mongol di Singasari setelah kerajaan dipindahkan".
Baca Juga: Sosok Rakyan Jayadarma: Tanpa Kematian Tragisnya, Konsep Majapahit Bisa Jadi Tak akan Pernah Muncul