Intisari-Online.com -Baik sejarah maupun legenda, keduanya membawa kita pada perjalanan waktu, membuka gerbang pengetahuan tentang peristiwa dan tokoh-tokoh yang telah berlalu.
Namun, di balik kesamaan mereka dalam menceritakan kisah masa lampau, terdapat perbedaan fundamental yang perlu dipahami.
Artikel ini akan menjelaskan perbedaan dari sejarah dan legenda berdasarkan 4 hal fundamental, membantu kita untuk lebih menghargai dan memahami makna di balik setiap cerita.
Sejarah dan legenda, dua jenis cerita yang sama-sama berakar dari masa lampau, memiliki tujuan dan cara penyampaian yang berbeda.
Sejarah, dengan fokus pada fakta dan objektivitas, berusaha untuk memberikan informasi dan pengetahuan tentang peristiwa nyata yang telah terjadi.
Di sisi lain, legenda, dengan sentuhan imajinasi dan folklor, bertujuan untuk menghibur, mendidik, dan menyampaikan nilai-nilai moral dan budaya kepada masyarakat.
Perbedaan fundamental antara sejarah dan legenda terletak pada dasar cerita, tujuan, tokoh, dan penyampaiannya.
Artikel ini akan mengupas tuntas tentang 5 hal fundamental yang membedakan sejarah dan legenda tersebut:
1. Dasar Cerita: Fakta vs Imajinasi
Perbedaan paling mendasar antara sejarah dan legenda terletak pada dasar ceritanya.
Sejarah didasarkan pada peristiwa nyata yang terjadi di masa lampau dan dapat dibuktikan dengan bukti-bukti seperti peninggalan sejarah, dokumen, atau catatan tertulis lainnya.
Baca Juga: Sejarah Perjuangan Ibu Kartini Demi Pendidikan dan Kesetaraan
Di sisi lain, legenda didasarkan pada cerita rakyat yang mungkin tidak sepenuhnya benar dan tidak dapat dibuktikan secara akurat. Seringkali mengandung unsur fiksi dan fantasi.
2. Tujuan: Memberi Pengetahuan vs Menghibur dan Mendidik
Tujuan dari sejarah dan legenda pun berbeda. Sejarah bertujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan tentang peristiwa masa lampau secara objektif dan akurat.
Sejarah membantu kita memahami bagaimana kejadian di masa lampau membentuk dunia saat ini.
Di sisi lain, legenda bertujuan untuk menghibur, mendidik, dan menyampaikan nilai-nilai moral atau budaya kepada masyarakat.
Legenda seringkali mengandung pesan moral yang ingin ditanamkan kepada pendengarnya.
3. Tokoh: Orang Nyata vs Tokoh Fiktif
Tokoh dalam sejarah adalah orang-orang nyata yang dapat diidentifikasi. Kita dapat mempelajari kehidupan, prestasi, dan peran mereka dalam peristiwa sejarah.
Tokoh dalam legenda bisa orang nyata yang dilebih-lebihkan atau tokoh fiksi yang diciptakan untuk kepentingan cerita. Tokoh fiktif dalam legenda seringkali memiliki kekuatan supernatural atau kemampuan luar biasa.
4. Penyampaian: Terstruktur vs Lisan
Penyampaian sejarah dan legenda pun berbeda. Sejarah disampaikan secara terstruktur dan kronologis dengan menggunakan bahasa formal.
Baca Juga: Penjelasan Periodisasi Sejarah Peradaban Islam yang Diketahui
Sejarahwan berusaha untuk menyajikan informasi dengan cara yang objektif dan akurat, dengan menggunakan sumber-sumber yang terpercaya.
Di sisi lain, legenda disampaikan secara lisan dari generasi ke generasi dan bahasa yang lebih bebas.
Cerita legenda seringkali dihiasi dengan berbagai variasi dan improvisasi dari penceritanya.
Contoh: Peristiwa Penting vs Cerita Rakyat
Contoh dari sejarah adalah peristiwa kemerdekaan Indonesia, Perang Dunia II, penemuan benua Amerika.
Peristiwa-peristiwa ini memiliki bukti-bukti sejarah yang dapat ditelusuri dan diverifikasi.
Contoh dari legenda adalah Legenda Danau Toba, Legenda Roro Jonggrang, Legenda Malin Kundang.
Legenda-legenda ini telah diceritakan turun-temurun dan memiliki variasi cerita yang berbeda-beda di berbagai daerah.
Dengan memahami perbedaan dari sejarah dan legenda, kita dapat lebih menghargai dan memahami makna di balik setiap cerita.
Sejarah memberikan pengetahuan tentang masa lampau, sedangkan legenda memberikan nilai-nilai budaya dan moral.
Mari kita jaga dan lestarikan kedua jenis cerita ini sebagai warisan budaya bangsa.
Baca Juga: Peristiwa Sejarah yang Mempersatukan Pemuda dari Berbagai Beragam Suku, Adat, Ras, dan Agama