Penting Banget Untuk Cewek-Cowok Yang Akil-Balig, Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi Pada Masa Pubertas?

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Artikel ini akan membahas tentang bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi pada masa pubertas, semoga bermanfaat.
Artikel ini akan membahas tentang bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi pada masa pubertas, semoga bermanfaat.

Intisari-Online.com -Kesehatan organ reproduksi penting untuk diketahui sejak dini, bahkan sejak memasuki usia akil-balig atau pubertas.

Artikel ini akan membahas tentang bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi pada masa pubertas, semoga bermanfaat.

Mengutip situs Ayosehat.kemenkes.go.id, kesehatanreproduksi remaja merupakan kondisi kesehatan yang menyangkut masalah kesehatan organ reproduksi.

Kesiapannya dimulai sejak usia remaja yang ditandai oleh haid pertama kali pada remaja perempuan atau mimpi basah bagi remaja laki-laki.

Kesehatan reproduksi remaja meliputi fungsi, proses, dan sistem reproduksi remaja.

Sehat yang dimaksudkan tidak hanya semata-mata bebas dari penyakit atau dari cacat saja, tetapi juga sehat baik fisik, mental maupun sosial.

Usia remaja adalah masa transisi yang ditandai dengan berbagai perubahan emosi, psikis, dan fisik dengan ciri khas yang unik.

Penting bagi remaja untuk mendapatkan informasi yang tepat tentang kesehatan reproduksi dan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi.

Sebagai pengenalan terhadap kesehatan reproduksi dasar, remaja harus mengetahui beberapa hal di bawah ini:

Pengenalan tentang proses, fungsi, dan sistem alat reproduksi

1. Mengetahui penyakit HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya, serta dampaknya pada kondisi kesehatan organ reproduksi

2. Mengetahui dan menghindari kekerasan seksual

3. Mengetahui pengaruh media dan sosial terhadap aktivitas seksual

4. Mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi, terutama membentuk kepercayaan diri dengan tujuan untuk menghindari perilaku berisiko. Cara menjaga organ reproduksi, di antaranya:

1. Pakai handuk yang lembut, kering, bersih, dan tidak berbau atau lembab.

2. Memakai celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat

3. Pakaian dalam diganti minimal 2 kali dalam sehari

4. Bagi perempuan, sesudah buang air kecil, membersihkan alat kelamin sebaiknya dilakukan dari arah depan menuju belakang agar kuman yang terdapat pada anus tidakmasuk ke dalam organ reproduksi.

5. Bagi laki-laki, dianjurkan untuk dikhitan atau disunat agar mencegah terjadinya penularan penyakit menular seksual serta menurunkan risiko kanker penis.

6. Perubahan fisik, psikis, dan emosi remaja pada masa pubertas dapat membuat remaja lebih ekspresif dalam mengeksplorasi organ kelamin dan perilaku seksualnya.

Sementara itu, pengetahuan dan persepsi yang salah tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi dapat menyebabkan remaja berperilaku berisiko terhadap kesehatan reproduksinya.

Oleh karena itu, peran orang tua dan guru menjadi penting dalam mendampingi remaja mencari dan menemukan informasi kesehatan reproduksi yang tepat.

Khusus untuk perempuan

Lalu untuk para permepuan, perlu juga mengetahui cara menjaga kebersihan dan kesehatan reproduksi saat menstruasi.

Berikut cara menjaga kesehatan dan keberihan reproduksi saat menstruasi yang dikutip dari stikesyarsi-pontianak.ac.id:

1. Pilihlah pembalut yang bebas dari berbagai jenis bahan berbahaya dan nyaman saat dipakai.

2. Ganti pembalut secara berkala, antara 3 hingga 5 kali dalam sehari

3. Bersihkan vagina terlebih dahulu sebelum mengganti pembalut. (Membersihkan vagina sebainya dilakukan dengan air mengalir dan sebaiknya hindari penggunaan sabun).

4. Cuci tangan sampai bersih setelah membuang pembalut serta sebelum mengganti pembalut.

5. Rutin mengganti celana dalam (CD) untuk menghindari resiko tidak nyaman di sekitar vagina.

Bagi wanita yang sering mengalami nyeri saat menstruasi, mengompres perut bagian bawah dengan air hangat, melakukan olahraga yang teratur, dan istirahat yang cukup mampu membantu mengurangi rasa nyeri.

Akan tetapi, bila nyeri terjadi hingga berhari-hari dan menggangu aktivitas, sebaiknya hubungi dokter untuk mengonsultasikannya.

Perubahan fisik, psikis, dan emosi remaja pada masa pubertas dapat membuat remaja lebih ekspresif dalam mengeksplorasi organ kelamin dan perilaku seksualnya.

Sementara itu, pengetahuan dan persepsi yang salah tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi dapat menyebabkan remaja berperilaku berisiko terhadap kesehatan reproduksinya.

Begitulahbagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi pada masa pubertas, semoga bermanfaat untuk para pembaca.

Dapatkan artikel terupdate dari Intisari-Online.com di Google News

Artikel Terkait