Dia kemudian mencari dukungan dari para elite di Khorasan dan gerakan untuk menegaskan status otonomnya.
Kondisi itu membuat hubungan dua anak Ar-Rasyid itu retak.
Al-Amin pun mendeklarasikan putranya, Musa, sebagai pewaris takhta dan mulai mengumpulkan pasukan.
Lalu pada 811, pasukan Al-Amin bergerak menuju Khorasan.
Tapi kampanye itu berhasil digagalkan oleh Thahir bin Husain, jenderal kepercayaan Al-Ma'mun.
Thahir berhasil mengalahkan pasukan Al-Amin dalam Pertempuran Rayy.
Kondisi menguntungkan untuk membuat pasukan Thahir merangsek ke Irak dan berhasil mengepung Baghdad.
Setelah dua tahu, Baghdad akhirnya berhasil ditaklukkan oleh pasukan Al-Ma'mun sementara Al-Amin dieksekusi.
Al-Ma'mun menjadi Khalifah selanjutnya.
Alih-alih Baghdad, Al-Ma'mun lebih memilih Khorasan sebagai pusat pemerintahan Daulah Abbasiyah.
Walau sudah berakhir, tapi imbas dari perang saudara itu berbuntut panjang.
Imbasnya, mulai muncul kekosongan kekuasaan di provinsi-provinsi kekhalifahan, dan beberapa penguasa lokal bermunculan di Jazira, Suriah dan Mesir.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR