Inilah Harun Ar-Rasyid, Khalifah Abbasiyah Yang Gigih Membangun Peradaban Ilmu Pengetahuan

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Inilah Harun Ar-Rasyid, khalifah Abbasiyah yang gigih membangun peradaban ilmu pengetahuan.
Inilah Harun Ar-Rasyid, khalifah Abbasiyah yang gigih membangun peradaban ilmu pengetahuan.

Intisari-Online.com -Jika Dinasti Bani Umayyah punya Umar bin Abdulaziz, Bani Abbasiyah punya Harun Ar-Rasyid.

Di pundak dua sosok itulah, dua kekhalifahan Islam pasca-Khulafaur Rasyidin itu mencapai kejayaannya.

Inilah Harun Ar-Rasyid, khalifah Abbasiyah yang gigih membangun peradaban ilmu pengetahuan.

Dia adalah khalifah kelima Dinasti Bani Abbasiyah.

Harun Ar-Rasyid (selanjutnya Ar-Rasyid saja) memerintah selama 23 tahun, dari 789 hingga 803.

Seperti disebut di awal, Dinasti Bani Abbasiyah mencapai masa keemasannya di bawah kekuasannya.

Tak hanya di bidang ilmu pengetauan, pencapaian Daulah Abbasiyah di bidang politik dan militer juga cukup sangar.

Di masanya, Bani Abbasiyah berhasil menguasai daerah-daerahdi Laut Tengah hingga India.

Ar-Rasyid juga berhasil menjadikan Baghdad sebagaiKota 1001 Malam.

Harun Ar-Rasyid lahir di Ray, sekarang Provinsi Teheran, pada 766.

Dia adalah putra Al-Mahdi, khalifah ketiga Dinasti Abbasiyah.

Sementara ibunya adalahal-Khayzuran, seorang mantan budak dari Yaman yang tangguh dan berpengaruh pada kekuasaan Al-Mahdi.

Masa muda Harun digunakan untuk belajar mengenai banyak hal, mulai dari sejarah, geografi, retorika, musik, sastra, ekonomi, ilmu agama, hadis, dan Al Quran.

Dia juga belajar ilmu bela diri, seperti memainkan pedang, memanah, dan belajar strategi perang.

Ar-Rasyidpernah ditugaskan sebagai tentara melawan Kekaisaran Romawi Timur dengan target menguasai Konstantinopel.

Prestasi Harun Ar-Rasyid di militer membuat namanya semakin meroket dan populer.

Setelah menyelesaikan tugas militer inilah, dia mendapat julukan Ar-Rasyid, yang berarti "Pembimbing yang Benar".

Karier politik HarunAr-Rasyid dimulai saat dia diberi tugasmemimpin Provinsi Suriah hingga Azerbaijan.

Ketika itu khalifah Abbasiyah adalah Al-Hadi yang meninggal pada 786.

Setelah kematian Al-Hadi,Harun Ar-Rasyid dinobatkan menjadi khalifah di tahun yang sama, persisnya pada 15 September 786.

Ketika itu usia HarunAr-Rasyid masih 20 tahun.

Setelah naik takhta, Khalifah Harun Ar-Rasyid mengangkat beberapa menteri yang cakap dan sesuai bidangnya untuk membantu jalannya pemerintahan.

Pada masanya inilah, ia memindahkan Istana ke Raqqa, di dekat Efrat, yang ia tinggali selama kurang lebih 12 tahun.

Selama Harun Ar-Rasyid memimpin, banyak wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh Romawi Timur tunduk kepadanya.

Banyak hal dilakukan Khalifah Harun Ar-Rasyid dalam masa pemerintahannya hingga berhasil membawa Bani Abbasiyah mencapai masa kejayaan.

Selama memerintah, dia sangat memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan budaya.

Khalifah Harun Ar-Rasyid mengumpulkan para ulama dan ilmuwan guna terlibat langsung dalam jalannya pemerintahan Abbasiyah.

Semasa kepemimpinannya, banyak kegiatan penerjemahan kitab-kitab berbahasa asing ke dalam bahasa Arab.

Kegiatan penerjemahan tersebut membuat Kota Bagdad menjadi pusat perkembangan ilmu pengetahuan.

Dia juga membangun perpustakaan negara yang digunakan sebagai pusat keilmuan dan pendidikan Abbasiyah.

Selama memberintah, Harun Ar-Rasyid mendirikan pusat riset dan pengembangan ilmu pengetahuan yang dinamakan Baitul Hikmah di Bagdad.

Pembangunan berbagai fasilitas umum seperti rumah sakit, masjid, perguruan tinggi, sekolah, dan fasilitas lainnya, juga gencar dilakukan.

Sistem administrasi negara konon sangat rapi dan mampu memakmurkan rakyat Abbasiyah.

Bahkan pada saat itu menjadi sulit mencari orang yang akan diberikan zakat, infak, dan sedekah.

Pada masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid, Dinasti Abbasiyah pernah terjadi gejolak akibat pemberontakan besar yang dipimpin oleh Rafi Ibn al-Laith di Samarkand.

Pemberontakan tersebut memaksa Khalifah Harun Ar-Rasyid mengungsi ke Khurasan.

Ini merupakan pertama kalinya sang khalifah meninggalkan ibu kota pemerintahan untuk memburu pemberontak.

Dalam perburuannya, Khalifah Harun Ar-Rasyid jatuh sakit hingga akhirnya meninggal pada tahun 809.

Khalifah Harun Ar-Rasyid meninggal pada usia 43 tahun di Desa Sanabad di Tus, dan kemudian dimakamkan di Dar al-Imarah.

ItulahHarun Ar-Rasyid, khalifah Abbasiyah yang gigih membangun peradaban ilmu pengetahuan.

Artikel Terkait