Intisari-Online.com - Semangat gotong royong dan kerjasama bagaikan nadi kehidupan masyarakat Indonesia, menenun erat persaudaraan dan rasa senasib sepenanggungan.
Nilai-nilai ini tertanam dalam berbagai aspek budaya dan tradisi, bagaikan pohon rindang dengan akar sejarah yang panjang dan kokoh.
Pertanyaannya, mengapa sifat kerjasama telah lama berakar dalam budaya masyarakat Indonesia?
Jawabannya kompleks, terjalin dari benang sejarah panjang, kearifan lokal yang kaya, keragaman yang harmonis, hingga pengaruh agama yang mendalam.
Artikel ini akan membawa Anda menyelami akar budaya kerjasama di Indonesia, menelusuri jejak leluhur, dan memahami nilai-nilai luhur yang diwariskan turun-temurun.
Mari kita telusuri akar sejarah dan faktor-faktor yang memperkuat budaya kerjasama di Indonesia:
Sejak zaman dahulu, nenek moyang bangsa Indonesia telah hidup dalam komunitas yang erat dan saling membantu.
Sistem kekerabatan yang kuat, seperti budaya "marga" dan "kampung", mendorong kerjasama dalam berbagai kegiatan, seperti bertani, membangun rumah, dan menyelesaikan masalah bersama.
Nilai-nilai kerjasama tertanam dalam berbagai kearifan lokal, seperti "gotong royong", "musyawarah mufakat", dan "kekeluargaan".
Baca Juga: Apa yang Merupakan Salah Satu Dampak Negatif dari Globalisasi dalam Ranah Budaya?
Kearifan lokal ini diwariskan turun-temurun dan menjadi pedoman hidup masyarakat dalam menyelesaikan berbagai masalah dan mencapai tujuan bersama.
Indonesia memiliki keragaman suku, budaya, dan agama yang luar biasa.
KOMENTAR