Hasil Budaya Masa Bercocok Tanam, dari Bangunan Persegi sampai Gerabah

Ade S

Editor

Ilustrasi. Jelajahi hasil budaya masa bercocok tanam; dari bangunan kuno hingga kerajinan gerabah yang merefleksikan kehidupan leluhur.
Ilustrasi. Jelajahi hasil budaya masa bercocok tanam; dari bangunan kuno hingga kerajinan gerabah yang merefleksikan kehidupan leluhur.

Intisari-Online.com -Dalam lipatan sejarah, jejak-jejak kehidupan manusia sering kali tersembunyi dalam bentuk budaya.

Kita dapat mempelajari banyak hal dari cara hidup mereka, terutama dari masa bercocok tanam.

Hasil budaya masa bercocok tanam memberikan wawasan unik tentang kecerdasan dan kreativitas masyarakat kuno.

Dari bangunan persegi yang kokoh hingga gerabah yang halus, setiap artefak adalah narasi tanpa kata.

Mereka mengisahkan perjuangan, inovasi, dan seni yang berkembang di tengah-tengah masyarakat agraris.

Mari kita selami lebih dalam dan menghargai warisan tak ternilai ini.

Karena setiap fragmen dari masa lalu adalah kunci untuk memahami identitas budaya kita.

Hasil Budaya Masa Bercocok Tanam: Bukti Kemajuan Peradaban Manusia

Masa bercocok tanam menandai era baru dalam peradaban manusia.

Kehidupan yang tadinya nomaden dan bergantung pada alam liar, beralih menjadi menetap dan mengolah alam untuk menghasilkan makanan.

Perubahan ini melahirkan berbagai hasil budaya yang mencerminkan kemajuan teknologi, seni, dan kepercayaan masyarakat pada masa itu.

Baca Juga: Bagaimana Bentuk Sistem Kepercayaan pada Masa Bercocok Tanam?

Berikut beberapa contohnya, seperti dilansir dari Adjar.id:

1. Peralatan Bercocok Tanam

- Beliung Persegi dan Kapak Lonjong

Ditemukan di Bogor, Sulawesi, Maluku, dan Papua, alat-alat ini difungsikan untuk menebang pohon, membuka lahan, dan mengolah tanah.

Bentuknya yang ergonomis dan tajam menunjukkan peningkatan keterampilan manusia dalam membuat alat.

- Mata Panah

Bukti bahwa berburu masih menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, mata panah ditemukan di Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Jawa.

Bentuknya yang beragam menunjukkan variasi budaya dan teknik berburu di tiap daerah.

2. Gerabah

Dibuat dari tanah liat dan dibakar, gerabah digunakan untuk menyimpan makanan, air, dan hasil panen.

Penemuan gerabah di Kendenglembu, Klapadua, Serpong, Bali, dan berbagai daerah lain menunjukkan perkembangan teknologi pembakaran dan pembuatan wadah.

Baca Juga: Di Indonesia Ternyata Kapak Perunggu Sebagian Besar Berfungsi Sebagai Alat Ini

3. Perhiasan

Gelang dari kulit kerang dan batu ditemukan di Jawa Tengah dan Jawa Barat, menunjukkan bahwa manusia pada masa itu mulai memiliki minat terhadap estetika dan dekorasi.

4. Bangunan Megalitik

Monumen batu besar seperti menhir, dolmen, punden berundak, waruga, sarkofagus, dan kubur batu tersebar di Nias, Flores, Sumba, dan Toraja.

Bangunan-bangunan ini mencerminkan kepercayaan masyarakat tentang hubungan antara hidup dan mati, serta kemampuan mereka dalam mengorganisir tenaga kerja dan mengolah batu besar.

Hasil-hasil budaya ini menunjukkan bahwa masa bercocok tanam bukan hanya tentang bercocok tanam, tetapi juga tentang kemajuan teknologi, seni, dan kepercayaan.

Kemampuan manusia dalam beradaptasi dengan alam dan mengembangkan kebudayaan menjadikannya era penting dalam sejarah peradaban manusia.

Kita harus menghargai hasil budaya masa bercocok tanam sebagai warisan yang membentuk peradaban kita hari ini.

Mereka adalah bukti nyata dari perjalanan panjang umat manusia dalam menata alam dan kehidupan.

Baca Juga: Bagaimana Pembagian Kerja Antara Laki-laki dan Wanita pada Masa Bercocok Tanam?

Artikel Terkait