Kelompok lain yang sangat membenci kekuasaan Dinasti Umayyah adalah Mawalli, yaitu orang-orang Muslim non-Arab.
Mereka yang kebanyakan dari Persia ini merasa tidak diperlakukan setara dengan orang Arab karena diberi beban pajak lebih tinggi.
Keadaan pun semakin diperburuk oleh perang saudara antara sesama Bani Umayyah, yang oleh masyarakat telah dicap bermoral buruk.
Permasalahan yang menimpa pemerintahan Bani Umayyah memicu lahirnya Gerakan Abbasiyah.
Gerakan Abbasiyah sendiri diambil dari nama paman Nabi Muhammad SAW, Al-Abbas.
Gerakan ini berusaha menggulingkan Kekhalifahan Umayyah karena mengklaim Daulah Abbasiyah sebagai penerus sejati Nabi Muhammad, berdasarkan garis keturunan mereka yang lebih dekat.
Dalam revolusinya, Daulah Abbasiyah berbekal janji akan mendirikan sistem yang lebih ideal bagi umat Islam, daripada Dinasti Umayyah yang dinilai sebagai penindas dan tidak memiliki legitimasi keagamaan.
Gerakan yang dilakukan Bani Abbasiyah pun didukung oleh sebagian besar orang Arab yang dirugikan Umayyah, dengan tambahan faksi Yaman, Mawali, Khawarij, dan Syiah.
Kelompok inilah yang mendukung Abdul Abbas As-Saffah, keturunan paman Nabi Muhammad, untuk melakukan revolusi guna menggulingkan kekuasaan Bani Umayyah.
Selain, Abdul Abbas As-Saffah, salah satu tokoh yang berperan dalam proses berdirinya Daulah Abbasiyah adalah Abu Muslim Al Khurasani.
Abdul Abbas As-Saffah merekrut Abu Muslim Al Khurasani sebagai agen propaganda sekaligus panglima perang.
Peran Abu Muslim Al Khurasani begitu sentral ketika menjadi agen propaganda Gerakan Abbasiyah pada 746.
Dia mampu menarik simpati rakyat Khurasan untuk menggalang kekuatan politik dan mendeklarasikan gerakan oposisi Abassiyah.
Setahun kemudian, yakni pada 747, Abu Muslim Al Khurasani memimpin pemberontakan pada kekuasaan Bani Umayyah di Merv, sekarang masuk Tukmenistan.
Pertempuran itu berlangsung hingga mampu menguasai Herat, Balkh, Tukharistan, Tirmidh, Samarqand, dan Bukhara.
Peperangan Revolusi Abbasiyah memuncak pada 750, ketika terjadi Pertempuran Zab, yang menandai runtuhnya Bani Umayyah.
Khalifah Bani Umayyah terakhir, Marwan II, berhasil ditangkap dan dibunuh di Mesir, sedangkan Abdul Abbas As-Saffah resmi memimpin Bani Abbasiyah sebagai khalifah pertamanya.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR