Mereka biasa menggunakan Simpang Nagreg sebagai akses menuju perkebunan teh yang menjadi tempat wisata para bangsawan Belanda.
Menariknya, jalur ini dibangun dengan dua simpangan lajur yang ikonik karena memiliki pohon besar di bagian tengah.
Sejak dulu jalur ini dibuat dengan bagian kanan mengarah ke Garut kota, dan bagian kiri ke Tasikmalaya dan sekitarnya.
Kini, jalur ini masih menjadi andalan para pemudik untuk pulang menuju kampung halaman mereka.
Ruas jalan Simpang Nagreg juga sudah diperlebar dan diaspal.
Berdasarkan pantauan tim Kompas Travel, jalur ini didominasi tanjakan, turunan dan lintasan yang berkelok-kelok.
Meski indah, para pengemudi baik roda dua, roda empat atau lebih diimbau untuk tetap waspada.
Yang menarik, pohon di tengah Simpang Nagreg, masih berdiri kokoh, seakan menjadi saksi bagaimana jalur ini menyimpan cerita dan sejarah penggunanya.
Begitulah sejarah jalur Nagreg yang legendaris itu, yang menghubungkan Priangan Timur seperti Garut, Tasikmalaya, hingga Ciamis.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR