Tak Hanya di Indonesia, Inilah Tradisi Mudik di Berbagai Belahan Dunia

Yoyok Prima Maulana

Editor

Tradisi mudik di berbagai belahan di dunia, salah satunya Chunyun di Cina.
Tradisi mudik di berbagai belahan di dunia, salah satunya Chunyun di Cina.

Intisari-online.com – Pulang kampung saat Lebaran, menghirup aroma tanah leluhur, dan berbagi cerita dengan keluarga.

Tradisi mudik memang telah mengakar kuat di hati orang Indonesia.

Namun, apakah Anda tahu bahwa di berbagai penjuru dunia, tradisi serupa juga terjadi?

Mulai dari tradisi Seker Bayram di Turki hingga ritual Obon di Jepang.

Momen saat ratusan ribu hingga jutaan orang berbondong-bondong menengok kampung halaman.

Berikut adalah tradisi mudik di berbagai negara di dunia.

1. Chunyun (China)

Di China, tradisi mudik disebut Chunyun, yang merupakan migrasi manusia terbesar di dunia. Saat Tahun Baru Imlek, jutaan orang Tionghoa berbondong-bondong pulang kampung untuk berkumpul bersama keluarga.

Tradisi ini berlangsung selama 40 hari, dengan puncaknya terjadi beberapa hari sebelum Tahun Baru Imlek.

2. Onam (India)

Di India, tradisi mudik dikenal dengan Onam, yang merupakan festival panen yang dirayakan oleh orang-orang Kerala.

Saat Onam, perantau Kerala kembali ke kampung halaman untuk berkumpul bersama keluarga dan merayakan festival ini.

3. Seollal (Korea Selatan)

Di Korea Selatan, tradisi mudik disebut Seollal, yang merupakan Tahun Baru Korea. Saat Seollal, orang Korea Selatan berbondong-bondong pulang kampung untuk menghormati leluhur dan berkumpul bersama keluarga.

4. Obon (Jepang)

Di Jepang, tradisi mudik disebut Obon, yang merupakan festival untuk menghormati leluhur. Saat Obon, orang Jepang berbondong-bondong pulang kampung untuk mengunjungi makam leluhur dan berkumpul bersama keluarga.

5. Seker Bayram (Turki)

Di Turki, tradisi mudik disebut Seker Bayram, yang merupakan Hari Raya Idul Fitri. Saat Seker Bayram, orang Turki berbondong-bondong pulang kampung untuk berkumpul bersama keluarga dan merayakan hari raya.

6. Balik Kampung (Malaysia)

Warga Malaysia mengenal tradisi mudik dengan sebutan "balik kampong" atau "eksodus hari raya". Hal ini merujuk pada hiruk pikuk perjalanan ke kampung halaman yang biasanya dimulai satu pekan sebelum tanggal 1 Syawal.

Hidangan tradisional yang disajikan saat lebaran di Malaysia pun tak jauh berbeda, yaitu ketupat, rendang, saus kacang pedas dan lemang.

Tradisi mudik di berbagai negara di dunia memiliki keunikan dan maknanya sendiri.

Namun, tradisi ini pada dasarnya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk berkumpul bersama keluarga dan memperkuat hubungan kekeluargaan.

Baca Juga: Tradisi Mudik: Simbol Perlawanan yang Melonjak Sejak BBM Disubsidi?

Artikel Terkait