Arti dan Contoh Istilah Ngundhuh Wohing Pakarti dalam Ranah Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Contoh dari Istilah Ngundhuh Wohing Pakarti.
Ilustrasi - Contoh dari Istilah Ngundhuh Wohing Pakarti.

Intisari-online.com - Istilah "ngundhuh wohing pakarti" sudah familiar di telinga masyarakat, khususnya dalam ranah Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Lalu apa artiistilah ngundhuh wohing pakarti, sudah menjadi ungkapan banyak orang, apalagi dalam ranah Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Secara harfiah, istilah ini berasal dari bahasa Jawa yang berarti "memetik buah dari perbuatan."

Artinya, setiap tindakan yang kita lakukan akan menghasilkan konsekuensi, baik itu positif maupun negatif.

Konsep ngundhuh wohing pakarti mengajarkan kita untuk bertanggung jawab atas perbuatan kita. Setiap pilihan yang kita buat akan berbuah hasil di masa depan.

Ini menjadi pengingat penting untuk selalu bertindak dengan bijak dan penuh kesadaran.

Contoh-contoh Ngundhuh Wohing Pakarti:

Rajin belajar akan menuai hasil berupa nilai yang baik dan ilmu yang bermanfaat. Ini adalah contoh positif dari ngundhuh wohing pakarti.

Ketika kita tekun belajar, maka buah yang kita petik adalah prestasi dan pengetahuan.

Melakukan korupsi akan berbuah hukuman penjara dan sanksi sosial. Ini adalah contoh negatif dari ngundhuh wohing pakarti.

Ketika kita memilih jalan yang salah, maka konsekuensinya pun akan merugikan diri sendiri dan orang lain.

Baca Juga: Sifat-Sifat Mulia Penghayat Kepercayaan yang Menyembah Tuhan Yang Maha Kuasa

Membantu orang lain akan mendatangkan kebahagiaan dan mempererat hubungan sosial.

Ini adalah contoh positif lainnya. Kebaikan yang kita lakukan akan berbuah kebahagiaan, baik untuk diri sendiri maupun orang yang kita bantu.

Menunda pekerjaan akan membuat pekerjaan menumpuk dan menimbulkan stress. Ini adalah contoh negatif lainnya.

Ketika kita malas dan menunda pekerjaan, maka konsekuensinya adalah kewalahan dan tekanan di kemudian hari.

Pelajaran yang Dapat Dipetik

Konsep ngundhuh wohing pakarti mengajarkan kita untuk:

Berpikir sebelum bertindak: Setiap tindakan yang kita ambil memiliki konsekuensi. Penting untuk mempertimbangkan baik buruknya sebelum bertindak.

Bertanggung jawab atas perbuatan sendiri: Kita tidak bisa menyalahkan orang lain atas akibat dari tindakan kita sendiri.

Menanam kebaikan untuk menuai kebaikan: Jika kita ingin hidup bahagia dan sejahtera, maka kita harus berbuat baik kepada orang lain.

Belajar dari kesalahan: Setiap kesalahan adalah kesempatan untuk belajar dan menjadi lebih baik.

Dengan memahami konsep ngundhuh wohing pakarti, kita dapat menjalani hidup dengan lebih bijak dan penuh kesadaran.

Baca Juga: Inilah Kaitannya Hubungan Ajaran Kepercayaan Dengan Adat-Budaya Setempat

Setiap tindakan yang kita lakukan, sekecil apapun, akan berdampak pada masa depan kita.

Demikian pengertian, istilah ngundhuh wohing pakarti, sudah menjadi ungkapan banyak orang, apalagi dalam ranah Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Baca Juga: Menurut Pendapat Sendiri, Apa Kriteria Orang Berbuat Baik?

Baca Juga: Apa Landasan Utama Orang Berbuat Baik?

Artikel Terkait