Intisari-online.com - Vidi Aldiano, penyanyi dan aktor ternama Indonesia, dikenal dengan suaranya yang khas dan lagu-lagunya yang catchy.
Namun, di balik karirnya yang gemilang, Vidi menyimpan kisah inspiratif tentang perjalanan spiritualnya yang mengantarkannya pada kehidupan baru.
Diperbesarkan dalam keluarga Islam taat, Vidi mengaku sempat mengalami fase keraguan dan mempertanyakan imannya.
Bahkan dalam keterangannya, dia mengaku pernah menjadi agnostik, karena menurutnya agama Islam hanyalah agama yang dibawa berdasarkan keturunannya.
Hal ini diperparah dengan vonis kanker ginjal yang dideritanya di tahun 2019.
Di tengah rasa panik dan ketakutan, Vidi menemukan kekuatan dan ketenangan melalui doa dan penyerahan diri kepada Allah SWT.
Penyakitnya menjadi titik balik bagi Vidi untuk kembali mendekatkan diri kepada Tuhan.
Ia mulai rutin salat, mempelajari Al-Quran, dan mendalami agama Islam.
Vidi merasakan kedamaian dan ketenangan yang luar biasa dalam prosesnya.
Kini, Vidi tak segan-segan untuk membagikan pengalaman spiritualnya kepada publik.
Ia sering menceritakan kisahnya di media sosial dan berbagai platform lainnya.
Baca Juga: Catat Dan Ceritakan Sejarah Singkat Perkembangan Islam Di Andalusia
Vidi ingin menginspirasi orang lain untuk menemukan kedamaian dan kebahagiaan melalui kedekatan dengan Tuhan.
Huxley menggunakan istilah ini untuk menggambarkan orang-orang yang tidak memiliki pengetahuan atau keyakinan tentang keberadaan Tuhan atau entitas supernatural lainnya.
Namun, gagasan agnostisisme telah ada jauh sebelum Huxley.
Para filsuf Yunani kuno seperti Pyrrho dan Sextus Empiricus, serta filsuf India seperti Sanjaya Belatthaputta, telah memperdebatkan ketidakpastian pengetahuan tentang keberadaan Tuhan.
Penjelasan Agnostisisme
Agnostisisme adalah sebuah pandangan filosofis yang menyatakan bahwa manusia tidak dapat mengetahui apakah Tuhan atau entitas supernatural lainnya ada atau tidak.
Agnostikisme bukan ateisme, karena ateisme adalah keyakinan bahwa Tuhan tidak ada.
Agnostikisme dapat dikategorikan menjadi dua jenis:
Agnostisisme ateistik: Agnostik ateistik tidak percaya bahwa ada bukti yang cukup untuk membuktikan atau menyangkal keberadaan Tuhan.
Agnostisisme teistik: Agnostik teistik percaya bahwa mungkin saja Tuhan ada, tetapi mereka tidak yakin apakah ada bukti yang cukup untuk membuktikannya.
Baca Juga: Manfaat Kegiatan Bersama Belajar Tari Daerah Sekelompok Remaja Desa dari yang Berbeda Agama
Alasan Menjadi Agnostik
Ada banyak alasan mengapa orang menjadi agnostik. Beberapa alasannya antara lain:
Kurangnya bukti ilmiah tentang keberadaan Tuhan.
Ketidakcocokan dan kontradiksi dalam teks-teks agama.
Pengalaman pribadi yang tidak sesuai dengan keyakinan agama.
Keinginan untuk bersikap terbuka dan kritis terhadap semua ide.
Agnostisisme dalam Masyarakat
Agnostisisme sering disalahpahami sebagai ateisme. Namun, agnostisisme adalah sebuah pandangan yang berbeda tentang keberadaan Tuhan.
Agnostikisme tidak membuat pernyataan tentang keberadaan Tuhan, tetapi hanya menyatakan bahwa manusia tidak dapat mengetahuinya.
Agnostisisme adalah sebuah pandangan yang valid dan sah. Orang-orang agnostik memiliki hak untuk mempertanyakan dan menganalisis keyakinan mereka tanpa dihakimi atau didiskriminasi.