Bagaimana Hubungan Internasional Yang Dibangun Oleh Bangsa Indonesia?

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Artikel ini akan membahas tentang bagaimana hubungan internasional yang dibangun oleh bangsa Indonesia, semoga bermanfaat untuk pembaca sekalian.
Artikel ini akan membahas tentang bagaimana hubungan internasional yang dibangun oleh bangsa Indonesia, semoga bermanfaat untuk pembaca sekalian.

Intisari-Online.com -Sebagai inisiator gerakan-gerakan perdamaian, Indonesia punya peran penting dalam politik luar negeri dan hubungan internasional.

Lalu bagaimana hubungan internasional yang dibangun oleh bangsa Indonesia?

Sebagai negara yang sudah merdeka, penting bagi Indonesia untukmenjalin hubungan internasional.

Bagaimanapun juga, hubungan internasional punya keuntungan bagi suatu negara dan berdampak pada kesejahteraan rakyatnya.

Bahkan bisa ikut serta dalam pengambilan kebijakan internasional.

Bangsa Indonesia memiliki peran dalam hubungan internasional yang sudah terjalin.

Peran Indonesia di internasional tidak hanya mencakup satu bidang saja melainkan berbagai bidang, seperti politik, pendidikan, kesehatan, maritim maupun pangan.

Peran Indonesia di internasional

Peran Indonesia dengan luar negeri terbentuk dengan hubungan internasional.

Hubungan internasional merupakan kerja sama antara kedua negara sebagai upaya untuk pemenuhan kebutuhan masyarakatan.

Hampir tiap negara memiliki hubunga internasional, salah satu Indonesia.

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), hubungan internasional studi tentang hubungan negara satu sama lain dan dengan organisasi internasional.

Hubungan internasional sudah muncul pada awal abad ke-20.

Itu terjadi ketika sebagian besar negara di Barat dan khususnya Amerika Serikat tumbuh dalam kekuasaan dan pengaruh.

Ada beberapa peran Indonesia dalam hubungan internasional, yakni:

ASEAN (Association of South East Asian Nations)

Dalam ASEAN, Indonesia adalah salah satu pelopor berdirinya organisasi ini.

Ini adalahorganisasi kerjasama regional di bidang ekonomi dan geo-politik di kawasan Asia Tenggara.

Menurut situs Kementerian Luar Negari (Kemenlu), hubungan dan kerja sama eksternal ASEAN dengan mitra wicaranya dikembangkan melalui prinsip hubungan persahabatan dan saling menguntungkan dengan berbagai negara, organisasi sub kawasan, organisasi kawasan dan organisasi internasional.

Sifat politik Indonesia adalah bebas dan aktif.

Bebas berati tidak memihak blok mana pun, sementara aktif artinya turut serta dalam mengupayakan perdamaian dunia.

Dalam Deklarasi Bangkok 1967 disebutkan bahwa pembentukan ASEAN adalah mewujudkan perdamaian, kemajuan, dan kemakmuran di kawasan Asie Tenggara.

Lebih dari itu, ASEAN bertujuan untum memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat denga organisasi.

ASEAN ddidirikan berdasarkan deklarasi bangkok ada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand.

Jumlah anggota ASEAS saat ada 10 negara.

Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB)

Peran Indonesia dalam hubungan internasional juga tergabung dalam Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

Indonesia aktif dan ikut andil dalam menjaga perdamaian dunia.

Bahkan saat ini Indonesia mampu masuk dalam struktur anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020 bersama Jerman, Afrika Selatan, Belgia, dan Republik Dominika.

Keanggotaan tersebut merupakan yang keempat bagi Indonesia. Sebelumnya menjadi anggota tidak tetap DK PBB pada 1974-1975, 1995-1996, dan 2007-2008.

Hubungan bilateral dan multiteral

Indonesia juga menjalin hubungan bilateral dan multiteral dengan beberapa negara.

Hubungan Indonesia dengan negara-negara lain sudah dimulai sejak Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Dalam menjalin kerja sama tersebut, Indonesia senantiasa mempromosikan bentuk kehidupan masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai saling menghormati.

Tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain, penolakan penggunaan kekerasan serta konsultasi dan mengutamakan konsensus dalam proses pengambilan keputusan.

Sejauh ini Indonesia sudah menjalin kerjasama bilateral dengan 162 negara serta satu teritori khusus yang berupa non-self governing territory.

Negara-negara mitra kerjasama Indonesia terbagi dalam delapan kawasan di Afrika, Timur Tengah, Asia Timur dan Pasifik, Asia Selatan dan Tengah, Amerika Utara dan Tengah, Amerika Selatan dan Karibia, Eropa Barat, dan Eropa Tengah dan Timur.

Gerakan Non Blok (GNB)

Gerakan Non Blok (GNB) menempati posisi khusus dalam politik luar negeri Indonesia.

Karena Indonesia sejak awal memiliki peran sentral dalam pendirian GNB.

Bagi Indonesia, GNB sangat penting. Karena tidak sekedar dari peran selama ini dikontribusikan.

Tapi juga mengingat prinsip dan tujuan GNP yang merupakan refleksi dari perjuangan dan tujuan kebangsaan Indonesia yang tertuang dalam UUD 1945.

Organisasi Konferensi Islam (OKI)

Pembentukan OKI semula didorong oleh keprihatinan negara-negara Islam atas berbagai masalah yang dihadapi umat Islam.

Tujuan pembentukan OKI untuk meningkatkan solidaritas Islam di antara negara anggota, mengoordinasikan kerja sama antar negara anggota.

Kemudian mendukung perdamaian dan keamanan internasional, serta melindungi tempat-tempat suci Islam.

Juga membantu perjuangan pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.

Itulahbagaimana hubungan internasional yang dibangun oleh bangsa Indonesia, semoga bermanfaat untuk pembaca sekalian.

Artikel Terkait