Penjelasan Dampak Pelaksanaan Politik Etis bagi Bangsa Indonesia

Ade S

Penulis

Salah satu sekolah yang dibangun Pemerintah Hindia Belanda dalam menerapkan politik etisnya. Politik Etis memberikan dampak positif dan negatif bagi bangsa Indonesia. Artikel ini akan jelaskan dampak pelaksanaan politik etis bagi bangsa Indonesia secara lengkap.
Salah satu sekolah yang dibangun Pemerintah Hindia Belanda dalam menerapkan politik etisnya. Politik Etis memberikan dampak positif dan negatif bagi bangsa Indonesia. Artikel ini akan jelaskan dampak pelaksanaan politik etis bagi bangsa Indonesia secara lengkap.

Intisari-Online.com -Anda tentu pernah mendengar istilah Politik Etis, bukan?

Namun, apakah Anda tahu apa saja dampak yang ditimbulkan oleh Politik Etis bagi bangsa Indonesia?

Artikel ini akan jelaskan dampak pelaksanaan politik etis bagi bangsa Indonesia secara lengkap.

Anda akan mengetahui bagaimana Politik Etis mempengaruhi bidang pendidikan, irigasi, dan transmigrasi, serta penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaannya.

Anda juga akan mengetahui bagaimana Politik Etis berperan dalam membangkitkan kesadaran nasional dan pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Latar Belakang Politik Etis

Politik Etis adalah suatu gagasan yang menyampaikan bahwa pemerintah penjajah memiliki kewajiban moral untuk meningkatkan kesejahteraan bumiputra atau penduduk asli.

Gagasan ini muncul sebagai koreksi terhadap praktik politik tanam paksa di Indonesia yang digagas oleh Pieter Brooshooft dan C Th van Deventer.

Setelah Politik Etis diberlakukan, dampak yang tampak yaitu timbulnya golongan terpelajar dari rakyat Indonesia, dibangunnya jaringan irigasi, dan berlangsungnya pemindahan penduduk melalui program transmigrasi.

Dampak Penerapan Politik Etis

Sistem Tanam Paksa diperkenalkan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Johannes van den Bosch pada 1830.

Baca Juga: Penjelasan Pengaruh Politik Etis Terhadap Perkembangan Pendidikan di Indonesia

Sistem Tanam Paksa ini dijalankan dengan sangat brutal oleh pihak Belanda, di mana mereka mengeksploitasi para pekerja yang digaji murah, tetapi harus bekerja dalam kondisi sulit.

Selain itu, setiap desa juga harus mengalokasikan tanahnya sebanyak 20 persen untuk ditanami barang ekspor, terutama kopi, tebu, teh, dan tarum (nila).

Sistem Tanam Paksa telah menyebabkan penderitaan yang sangat besar, terutama bagi rakyat Indonesia.

Dari penderitaan itu, timbulah rasa empati bagi rakyat Indonesia, yang akhirnya beberapa tokoh Belanda mengusulkan Politik Etis atau Politik Balas Budi.

Dalam Politik Etis, Belanda mendirikan sekolah bagi kaum pribumi sebagai bentuk penggantian atas keuntungan yang didapat Belanda selama Tanam Paksa.

Selain pendidikan, Politik Etis juga mendirikan irigasi yang memungkinkan pengairan di lahan pertanian dan perkebunan, sehingga dapat ditanami walaupun saat musim kemarau.

Irigasi ini pun membuat produksi pertanian dan perkebunan bertambah.

Kemudian, transmigrasi, memindahkan penduduk dari daerah yang padat di Jawa ke Sumatera.

Namun, pemindahan penduduk ini hanya bertujuan untuk memberikan tenaga kerja mereka kepada perkebunan Belanda.

Akibatnya, para pekerja yang dipindah ini dijadikan sebagai buruh yang harus bekerja keras dan menderita.

Tiga kebijakan pokok yang dilaksanakan dalam Politik Etis adalah edukasi, irigasi, dan transmigrasi.

Baca Juga: Ini Peran Politik Etis Sebagai Pintu Pembuka dalam Membangun Kesadaran Persatuan Bangsa

Dari tiga kebijakan itu, dampak positif dari Politik Etis yang dirasakan pihak Indonesia adalah:

* Timbulnya golongan terpelajar dari rakyat Indonesia

* Dibangunnya jaringan irigasi pertanian dan perkebunan

* Berlangsungnya pemindahan penduduk melalui program transmigrasi

Penyimpangan dalam Politik Etis

Namun, meskipun Politik Etis memberikan dampak positif yang cukup berarti, pada kenyataannya disalahgunakan untuk kepentingan dan keuntungan pemerintah Belanda.

Terjadi beberapa penyimpangan dalam Politik Etis yang memberikan dampak negatif, seperti berikut:

* Irigasi

Seharusnya untuk mengairi lahan pertanian atau perkebunan rakyat, tetapi kenyataannya tidak.

Irigasi yang sudah diperbaiki dan dibangun dialihkan untuk mengairi sawah dan ladang milik swasta dan pemerintah Belanda.

Dampaknya, tercipta kesenjangan antara perekonomian, perkebunan milik swasta atau pemerintah dengan rakyat.

* Emigrasi

Pada program ini, rakyat ditempatkan di wilayah-wilayah perkebunan yang dikembangkan Belanda.

Mereka ditugaskan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja pada perkebunan.

* Edukasi

Meskipun pemerintah Belanda telah mendirikan sekolah-sekolah untuk kaum pribumi, terjadi diskriminasi di dalamnya.

Pendidikan yang dibuka hanya ditujukan untuk anak pegawai dan orang kaya saja, sementara yang berpenghasilan sangat rendah tidak diperkenankan sekolah.

Demikianlah penjelasan tentang dampak pelaksanaan politik etis bagi bangsa Indonesia.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda.

Baca Juga: Penjelasan Pengaruh Politik Etis pada Perkembangan Sekolah Kejuruan

Artikel Terkait