Intisari-Online.com -Politik Etis adalah sebuah kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah kolonial Belanda di Indonesia pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Salah satu aspek dari Politik Etis adalah pengembangan sekolah kejuruan yang ditujukan untuk menciptakan tenaga kerja terampil dan profesional.
Artikel ini akan menjelaskan pengaruh Politik Etis pada perkembangan sekolah kejuruan di Indonesia pada masa kolonial Belanda.
Latar Belakang Politik Etis
Pada akhir abad ke-19, terdapat perubahan dalam pandangan pemerintah kolonial Belanda terhadap penduduk pribumi di Hindia Belanda.
Hal ini dipicu oleh keprihatinan kaum sosialis-liberalis di Belanda terhadap kondisi sosial ekonomi penduduk pribumi.
Pada tahun 1863, sistem tanam paksa dihapuskan dan digantikan dengan sistem ekonomi liberal.
Hal ini memungkinkan masuknya modal swasta ke Nusantara dan membuka peluang bagi swasta untuk bersatu dalam usaha-usaha ekonomi di Hindia Belanda.
Perkebunan swasta pun berkembang pesat, bahkan mencapai wilayah Sumatera Timur.
Namun, sistem ekonomi ini tidak memberikan dampak positif bagi nasib penduduk pribumi.
Baca Juga: Kronologi Sejarah Sekolah Kejuruan: Cikal Bakal, Sekolah Kejuruan Pertama, dan Era STM-SMK
Eksploitasi ekonomi oleh pemerintah dan swasta Belanda terus berlangsung tanpa memperhatikan kesejahteraan masyarakat.
Kondisi ini menimbulkan kritik dari kaum sosialis di Belanda.
Kebijakan-kebijakan pemerintah kolonial saat itu umumnya tidak memberikan perlindungan yang cukup bagi penduduk setempat.
Akibatnya, tekanan terhadap rakyat semakin kuat, pembelaan hak rakyat terhadap kapitalisme modern semakin lemah, dan kesejahteraan hidup penduduk pribumi semakin menurun.
Pengaruh Politik Etis pada Perkembangan Sekolah Kejuruan
Salah satu dampak dari penerapan Politik Etis di Hindia Belanda adalah perkembangan pendidikan bagi penduduk pribumi.
Pada tahun 1901, terjadi perubahan dalam pendidikan yang lebih progresif dan disesuaikan dengan kebutuhan penduduk pribumi.
Tujuan dari perluasan dan pendirian sekolah-sekolah baru adalah untuk menciptakan kaum intelektual Indonesia.
Hal ini memberikan kesempatan bagi generasi muda di Indonesia untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik dan merasakan pendidikan di negara-negara dengan pengetahuan yang lebih luas.
Dengan demikian, Politik Etis memberikan pengaruh yang signifikan pada perkembangan pendidikan di Indonesia.
Terutama dalam hal pembukaan kesempatan bagi penduduk pribumi untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik.
Baca Juga: Penjelasan Dampak Berbagai Periode Revolusi Industri pada Masyarakat Indonesia