Intisari-Online.com - Menjulang megah di jantung Kota Semarang, Lawang Sewu menjadi salah satu ikon wisata populer yang menyimpan segudang cerita sejarah.
Dibalik arsitekturnya yang menawan dan aura mistis yang melekat, terdapat kisah menarik tentang bagaimana bangunan bersejarah ini terbentuk.
Artikel ini akan menjelaskan secara singkat sejarah terbentuknya bangunan Lawang Sewu, mulai dari awal pembangunannya hingga perannya di masa lampau.
Awal Mula Pembangunan
Pada tahun 1864, Hindia Belanda memulai pembangunan jalur kereta api di Indonesia.
Seiring perkembangannya, dibutuhkan kantor administrasi baru yang lebih besar untuk menampung operasional kereta api.
Pada tahun 1904, dipilihlah Semarang sebagai lokasi pembangunan kantor pusat baru, dan dimulailah babak awal pembangunan Lawang Sewu.
Melansir Kompas.com, proses pembangunan Lawang Sewu memakan waktu 14 tahun, terbagi dalam beberapa tahap.
Dimulai dari pembangunan gedung D (rumah penjaga) dan C (percetakan) di tahun 1904, kemudian gedung A (bangunan utama) dan E di tahun 1907. Gedung B, yang merupakan perluasan dari gedung A, baru dibangun di tahun 1916 dan selesai di tahun 1918.
Arsitektur dan Peran di Masa Lampau
Didesain oleh arsitek Belanda, Jacob F. Klinkhamer dan B.J. Ouendag, Lawang Sewu memiliki gaya arsitektur campuran antara Renaissance, Neo-Klasik, dan Art Nouveau.
Baca Juga: Dipercaya Punya Seribu Pintu, Jumlah Lubang Pintu Yang Sebarnya Dari Bangunan Lawang Sewu Adalah...
KOMENTAR