Pertemuan itu pun menghasilkan kesepakatan yang positif, yaitu terbentuknya “Perkumpulan Boedi Oetomo”.
Boedi Oetomo sebagai organisasi pelajar ini secara implisit menetapkan tujuannya untuk kemajuan Tanah Air.
Di mana cakupan geraknya yang awalnya hanya terbatas di Pulau Jawa dan Madura, kemudian diperluas untuk masyarakat Tanah Air secara keseluruhan.
Tentu saja dengan tidak membeda-bedakan asal usul, jenis kelamin, dan juga agama. Boedi Oetomo tidak terlibat dalam kegiatan politik. Bidang kegiatan yang dipilihnya adalah pendidikan dan kebudayaan.
Karena hanya bergerak di bidang pendidikan dan kebudayaan, beberapa anggotanya seperti dr. Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara) keluar dari Boedi Oetomo. Sebab mereka menghendaki gerakan yang lebih militan dan langsung bergerak dalam bidang politik.
Namun, Boedi Oetomo tetap setia pada prinsipnya untuk berjuang di bidang sosial-budaya dan pendidikan.
Bangkitnya pergerakan nasional
Boedi Oetomo tidak segera masuk ke bidang politik, tetapi semangat dan pemikiran para anggotanya telah menjadi penyulut api perjuangan untuk membebaskan bangsa ini dari penjajahan kolonialisme.
Hal ini dibuktikan dengan munculnya organisasi-organisasi yang juga berjuang di bidang politik secara diplomatis seperti Sarekat Islam, Perhimpunan Indonesia, Indische Partij, Muhammadiyah, dan banyak lagi yang lainnya.
Boedi Oetomo telah merubah perjuangan bangsa Indonesia yang semula dilakukan secara fisik menjadi perjuangan secara diplomatis.
Boedi Oetomo juga merubah perjuangan yang bersifat daerah menjadi bersifat nasional.
Akhirnya, Boedi Oetomo telah menginisiasi satu hal yang sangat penting, yaitu membangkitkan semangat nasional untuk meraih Indonesia merdeka.
Demikianlah artikel yang jelaskan sejarah lahirnya Kebangkitan Nasional di Indonesia.
Semoga Anda mendapatkan informasi yang bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang sejarah bangsa ini.
KOMENTAR