Intisari-Online.com -Tak sekadar nilai-nilai keindahan, menari juga menyimpan unsur-unsur sporti.
Itulah muncul pertanyaan mengapa penari dapat berkeringan ketika menari?
Memangnya kenapa?
Menari merupakan kegiatan universal yang bisa dilakukan semua orang dari segala usia.
Menari itu termasuk olahraga, bahkan lebih baik daripada olahraga lari.
Yap, menari itu ternyata termasuk salah satu olahraga rekreasi.
Pengertian seni tari
Seni tari adalah suatu gerakan semua bagian tubuh atau hanya sebagian saja yang dilakukan dengan ritmis serta pada waktu tertentu untuk mengungkap pikiran, perasaan, dan tujuan dengan iringan musik atau tanpa iringan musik.
Dalam hal ini, penari yang menggunakan iringan musik, maka gerakannya akan mengikuti irama dari musik yang dibawakan.
Dengan kata lain, pengiring penari yang memainkan musik akan mengatur setiap gerakan penari supaya makna dan tujuan dari tarian yang dibawakan tersampaikan kepada penonton tari-tarian.
Gerakan-gerakan yang ada di dalam seni tari berbeda dengan gerakan yang dilakukan setiap hari, seperti berjalan, berlari, dan sebagainya.
Gerakan pada seni tari ini bisa dikatakan sebagai gerakan yang yang sangat elastis ekspresif.
Selain itu, pada seni tari, setiap gerakannya juga berpola sangat ritmis.
Setiap gerakan seni tari ini merupakan gerakan-gerakan kombinasi yang berasal dari unsur-unsur tari itu sendiri.
Unsur tari terbagi menjadi tiga yaitu, unsur wiraga (raga), unsur wirama (irama), dan unsur wirasa (rasa).
Oleh sebab itu, ketika kita sedang menonton dan menikmati suatu tarian yang dibawakan oleh seorang penari atau sekelompok penari pasti akan merasakan sebuah “rasa” atau “makna” melalui gerakan-gerakan yang beririama yang dibawakan oleh penari.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), seni tari adalah seni yang mengenai tari-menari (gerak-gerik yang berirama).
Sementara itu, tari dalam KBBI berarti gerakan badan (tangan dan sebagainya) yang berirama, biasanya diiringi bunyi-bunyian (musik, gamelan, dan sebagainya).
Dari kedua pengertian seni tari dan tari dapat disimpulkan bahwa unsur tari adalah gerakan itu sendiri.
Ketika penari sedang menampilkan suatu tarian, makai ia atau mereka (jika berkelompok) harus memerhatikan tenaga, waktu, dan ruang.
Ketiga hal itu harus diperhatikan karena akan memengaruhi gerakan dan suasana dari tarian yang ditampilkan.
Penari harus memerhatikan arah, baik itu menghadap ke depan, ke belakang, serong ke kiri atau ke kanan, dan bisa juga melakukan terhadap semua arah tarian.
Selama menentukan arah harus melihat juga apakah ruang atau panggung supaya gerakan tarian dapat dilakukan dengan maksimal.
Tari yang sangat mementingkan gerakan pasti membutuhkan tenaga yang cukup untuk membawakannya.
Seperti gerakan meloncat, duduk, menggerakkan tangan, dan sebagainya.
Selain itu, tenaga dalam seni tari bisa menentukan kreativitas dari penari itu sendiri.
Namun, setiap seni tari yang ada pada suatu daerah atau negara terutama tari-tarian yang ada pada setiap daerah di Indonesia harus dilestarikan agar tidak hilang dan akan terus ada.
Sehingga anak cucu kita nanti masih bisa kebudayaan Indonesia.
Jadi, bagi para generasi muda, selalu bersemangat untuk melestarikan tari-tarian Indonesia.
Mengapa penari dapat berkeringan ketika menari?
Saat menari, hampir seluruh anggota tubuh kita bergerak aktif.
Tak jarang, kita juga berkeringat setelah menari, terutama kalau kita melakukan tarian modern.
Maka itu, dengan menari, sama saja kita melakukan olahraga.
Aktivitas olahraga membuat kalori yang menumpuk di tubuh kita terbakar.
Selama ini, olahraga yang paling mudah dan membakar cukup banyak kalori adalah lari.
Nah, ternyata menurut penelitian, menari justru membakar kalori lebih banyak daripada lari.
Saat kita menari selama 30 menit, tubuh kita membakar 100 sampai 500 kalori, tergantung jenis tariannya.
Sedangkan saat kita olahraga lari selama 30 menit, tubuh kita membakar 250 sampai 400 kalori.
Tak hanya membakar kalori, menari juga memberikan beberapa manfaat lainnya untuk tubuh kita.
Menari membuat suasana hati kita menjadi lebih senang, apalagi kalau teman-teman memang hobi menari.
Itu karena kita menari dengan diiringi musik dan musik sering kali membuat membuat otak untuk mengirim sinyal ke tubuh agar memproduksi hormon serotonin.
Hormon serotonin sendiri merupakan hormon yang membuat kita bahagia.
Dengan menari, tubuh kita juga jadi lebih lincah dan kreativitas kita juga akan dilatih.
Itulah penjelasanmengapa penari dapat berkeringan ketika menari, semoga bermanfaat untuk pemahaman kita.
Baca Juga: CHI Awards 2023: Retno Maruti, Sang Penari Jawa Klasik