Intisari-Online.com -Salah satu syarat supaya pemberdayaan komunitas berjalan bagus adalah adanya sistem evaluasi.
Artikel ini akan mencoba deskripsikangaris besar langkah-langkah evaluasi pemberdayaan komunitas.
Pada prinsipnya, evaluasi digunakan untuk memonitoringkeberlanjutan pemberdayaan apakah tujuan program dapat tercapai dengan baik atau tidak.
Evaluasi pemberdayaan sebaiknya sudah direncanakan sejak program pemberdayaan.
Upaya tersebut bertujuan agar evaluasi pemberdayaan sesuai target yang hendak dicapai.
Pada dasarnya evaluasi pemberdayaan memuat langkah-langkah terencana dan sistematis seperti penelitian sosial.
Sebelum memahami konsep evaluasi pemberdayaan, kalian juga perlu mengetahui bahwa dalam pemberdayaan terdapat monitoring.
Monitoring atau pemantauan merupakan proses pengumpulan informasi atau data yang dilakukan untuk memantau keberjalanan suatu program.
Monitoring perlu dilakukan agar program pemberdayaan berlangsung dengan baik.
Oleh karena itu, monitoring dan evaluasi perlu dilakukan secara beriringan.
Menurut David M. Fattermannya, evaluasi pemberdayaan merupakan “the use of evaluation concepts, techniques, and finding to foster, improvement, and self-determination”.
Baca Juga: Mengapa Aksi Pemberdayaan Perlu Memperhatikan Kearifan Lokal Masyarakat?
Alias, evaluasi pemberdayaan merupakan penggunaan konsep, teknik, dan temuan evaluasi pemberdayaan dapat dilakukan untuk menumbuhkan, meningkatkan, dan menentukan keberlanjutan suatu program pemberdayaan.
Evaluasi pemberdayaan bertujuan meningkatkan pencapaian keberhasilan program.
Tujuan tersebut dapat dicapai melalui cara-cara berikut.
Pertama, memberikan stakeholder alat (instrumen) untuk menilai suatu perencanaan, implementasi, dan evaluasi program.
Kedua, menyebarluaskan pemahaman dan kesadaran masyarakat bahwa evaluasi merupakan bagian dari perencanaan dan manajemen program/organisasi (Fetterman & Wandersman, 2005)
Evaluasi pemberdayaan dibedakan menjadi dua, yaitu secara internal dan eksternal.
Evaluasi internal umumnya dilakukan oleh pelaksana program, yaitu para anggota komunitas lokal.
Adapun evaluasi eksternal dilakukan dengan berkolaborasi bersama pihak luar.
Berdasarkan waktu pelaksanaannya, evaluasi pemberdayaan dapat dilakukan sebelum, saat sedang berlangsung, dan sesudah pelaksanaan program.
Evaluasi sebelum pelaksanaan pemberdayaan (pre-program evaluation) dilakukan untuk memastikan persiapan program.
Misalnya, mengevaluasi kesiapan tim, susunan program, dana, dan kesiapan lokasi yang dituju.
Evaluasi juga dapat dilakukan saat pemberdayaan berlangsung (on-going evaluation).
Baca Juga: Sebelum 1971 Belum Ada yang Namanya Bangladesh, Inilah 4 Fakta Uniknya
On-going evaluation bertujuan mengetahui hambatan dalam pemberdayaan agar segera ditemukan solusinya.
Misalnya, untuk mengetahui kelancaran acara dan partisipasi peserta selama proses pelaksanaan pendampingan.
Adapun evaluasi setelah pelaksanaan program pemberdayaan (ex-post evaluation).
Evaluasi ini dilakukan untuk menilai keberhasilan dari keseluruhan proses dan keberhasilan suatu program.
Misalnya, evaluasi yang dilakukan untuk mengukur dampak program bagi kesejahteraan komunitas lokal.
Adapun langkah-langkah monitoring dan evaluasi pemberdayaan sebagai berikut.
1) Menetapkan tujuan yang hendak diukur atau dievaluasi.
2) Mengembangkan indikator dan instrumen yang sesuai.
3) Mengumpulkan data melalui teknik yang tepat.
4) Menganalisis data yang sudah dikumpulkan.
5) Menarik kesimpulan dan menyusun rekomendasi tindak lanjut.
Jadi, jika ada yang menyuruh kita deskripsikangaris besar langkah-langkah evaluasi pemberdayaan komunitas, sekarang kita sudah tahu jawabannya.
Baca Juga: Uniqlo Meluncurkan Koleksi Gaun Motif Batik Indonesia untuk Pekerja Perempuan