Intisari-Online.com -ahukah Anda bahwa sehari sebelum Proklamasi Kemerdeaak, ada peristiwa yang sangat menentukan nasib bangsa iniyaituPeristiwa Rengasdengklok?
Di sana, terjadi perdebatan sengit antara golongan muda dan golongan tua tentang kapan dan bagaimana Indonesia harus memproklamasikan kemerdekaannya.
Lalu, apa hasil kesepakatan pada Peristiwa Rengasdengklok? Mari kita simak penjelasannya di bawah ini.
Latar Belakang Peristiwa Rengasdengklok
Peristiwa Rengasdengklok tidak terlepas dari latar belakang kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II.
Pada 14 Agustus 1945, Kaisar Hirohito mengumumkan bahwa Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, setelah Hiroshima dan Nagasaki dibom atom.
Berita ini segera sampai ke telinga bangsa Indonesia, khususnya para pemuda yang bekerja di Domei, kantor berita Jepang.
Para pemuda ini, yang tergabung dalam Angkatan Muda Indonesia, dipimpin oleh Chaerul Saleh, langsung mengadakan pertemuan.
Mereka berpendapat bahwa Indonesia harus segera memproklamasikan kemerdekaannya, tanpa menunggu bentukan Jepang.
Mereka meyakini bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, termasuk Indonesia.
Baca Juga: Peristiwa Rengasdengklok Memberikan Manfaat Yaitu Tiga Hal Ini
Namun, pendapat mereka berbeda dengan golongan tua, yang diwakili oleh Soekarno dan Hatta.
Kedua tokoh ini baru saja kembali dari Dalat, setelah menghadiri undangan Marsekal Muda Terauchi.
Mereka belum mengetahui berita kekalahan Jepang.
Mereka lebih memilih menunggu perkembangan selanjutnya, dan melaksanakan proklamasi kemerdekaan secara terorganisir dan melalui rapat PPKI, yang akan digelar pada 18 Agustus 1945, sesuai dengan yang telah disepakati dalam pertemuan di Saigon.
Hasil Kesepakatan pada Peristiwa Rengasdengklok
Karena tidak puas dengan sikap golongan tua, golongan muda memutuskan untuk mengamankan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok, Jawa Barat, agar terhindar dari pengaruh Jepang.
Mereka tetap memaksa kedua tokoh itu untuk segera memproklamasikan kemerdekaan, tanpa intervensi Jepang.
Namun, usaha mereka masih gagal. Soekarno-Hatta masih bersikukuh pada pendiriannya.
Sementara itu, Achmad Soebardjo mengetahui bahwa Soekarno tidak ada di Jakarta.
Setelah tahu bahwa Soekarno dibawa paksa oleh golongan pemuda, ia berusaha menyelesaikan masalahnya.
Terjadi perundingan antara golongan muda dan tua, yang akhirnya menghasilkan kesepakatan bahwa proklamasi kemerdekaan harus dilaksanakan di Jakarta.
Baca Juga: Apa yang Diketahui Tentang Peristiwa Rengasdengklok 16 Agustus 1945?
Achmad Soebarjo kemudian meminta para pemuda untuk segera mengembalikan Soekarno-Hatta ke Jakarta, dan sebagai imbalannya, ia berjanji untuk segera mengumumkan proklamasi kemerdekaan tanpa keterlibatan Jepang.
Dengan tercapainya kesepakatan itu, Jusuf Kunto dan Achmad Soebarjo bersama dengan Sudiro berangkat ke Rengasdengklok, menjemput Soekarno-Hatta untuk kembali ke Jakarta.
Di sana, mereka menyiapkan rumusan proklamasi kemerdekaan, yang kemudian dibacakan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945, pukul 10.00 WIB, di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.
Dari artikel ini, kita bisa mengetahui apa hasil kesepakatan pada Peristiwa Rengasdengklok, yang merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.
Baca Juga: Peristiwa Penting yang Terjadi Menjelang Proklamasi Kemerdekaan