Apa yang Sebaiknya Dilakukan oleh Pemerintah dan Sekolah untuk Mencegah Radikalisme pada Anak Muda dalam Konteks Pendidikan Formal?

Ade S

Editor

BEM Nusantara DIY melakukan aksi damai dan doa bersama lintas agama dan tabur bunga di Tugu Yogyakarta, Jumat (9/4/2021). Dalam konteks pendidikan formal, apa yang sebaiknya dilakukan oleh pemerintah dan sekolah untuk mencegah radikalisme pada anak muda? Ini ulasannya.
BEM Nusantara DIY melakukan aksi damai dan doa bersama lintas agama dan tabur bunga di Tugu Yogyakarta, Jumat (9/4/2021). Dalam konteks pendidikan formal, apa yang sebaiknya dilakukan oleh pemerintah dan sekolah untuk mencegah radikalisme pada anak muda? Ini ulasannya.

Intisari-Online.com -Anak muda adalah generasi penerus bangsa yang memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif bagi Indonesia.

Namun, anak muda juga rentan terhadap pengaruh negatif, salah satunya adalah radikalisme.

Dalam konteks pendidikan formal, apa yang sebaiknya dilakukan oleh pemerintah dan sekolah untuk mencegah radikalisme pada anak muda?

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa hal yang sebaiknya dilakukan oleh pemerintah dan sekolah untuk mencegah radikalisme pada anak muda.

Menyusun Kurikulum yang Sesuai dengan Nilai-nilai Pancasila

Salah satu hal yang sebaiknya dilakukan oleh pemerintah dan sekolah untuk mencegah radikalisme pada anak muda adalah menyusun kurikulum yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Kurikulum adalah rencana pembelajaran yang mencakup tujuan, materi, metode, dan evaluasi yang digunakan oleh sekolah atau lembaga pendidikan formal.

Kurikulum yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dapat membantu anak muda untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Memberikan Bimbingan dan Konseling yang Efektif

Hal lain yang sebaiknya dilakukan oleh pemerintah dan sekolah untuk mencegah radikalisme pada anak muda adalah memberikan bimbingan dan konseling yang efektif.

Bimbingan dan konseling adalah proses bantuan yang diberikan oleh guru, konselor, atau pihak lain yang kompeten kepada anak muda untuk membantu mereka mengatasi masalah, mengembangkan potensi, dan menentukan pilihan yang tepat dalam kehidupan.

Baca Juga: Mengapa Peran Pendidikan Keluarga Sangat Penting dalam Mencegah Radikalisme pada Anak Muda?

Bimbingan dan konseling yang efektif dapat membantu anak muda untuk mengenal diri sendiri, mengembangkan kepribadian, dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan radikalisme.

Mengembangkan Budaya Sekolah yang Demokratis dan Inklusif

Hal lain yang sebaiknya dilakukan oleh pemerintah dan sekolah untuk mencegah radikalisme pada anak muda adalah mengembangkan budaya sekolah yang demokratis dan inklusif.

Budaya sekolah yang demokratis dan inklusif dapat membantu anak muda untuk merasa nyaman, aman, dan berkontribusi dalam lingkungan sekolah.

Budaya sekolah yang demokratis dan inklusif juga dapat membantu anak muda untuk menghargai dan menghormati perbedaan, keragaman, dan hak asasi manusia.

Penutup

Radikalisme adalah suatu paham atau ideologi yang tidak sejalan dengan Pancasila, ideologi dasar negara Indonesiayang dapat berdampak negatif bagi anak muda, baik secara individu maupun kolektif.

Oleh karena itu, perlu ada upaya-upaya untuk mencegah radikalisme pada anak muda.

Dalam konteks pendidikan formal, apa yang sebaiknya dilakukan oleh pemerintah dan sekolah untuk mencegah radikalisme pada anak muda?

Beberapa hal yang sebaiknya dilakukan adalah menyusun kurikulum yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, memberikan bimbingan dan konseling yang efektif, mengembangkan budaya sekolah yang demokratis dan inklusif, dan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait dengan masalah radikalisme.

Hal-hal tersebut dapat berkontribusi dalam membentuk karakter, nilai, dan sikap anak muda yang positif dan konstruktif.

Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan wawasan bagi Anda.

Baca Juga: Apa Itu Radikalisme? Mengapa Hal Ini Menjadi Perhatian Serius Dalam Konteks Indonesia?

Artikel Terkait