Intisari-Online.com -Seperti halnya ilmu sosial lain, etnografi yang termasuk dalam cabang ilmu antropologi, juga menggunakan pendekatan kualitatif.
Lalu apa yang membedakan etnografi dengan penelitian sosial lainnya?
Salah satu perbedaan antara keduanya terletak pada metodenya.
Keunggulan dari etnografi dibanding dengan metode kulitatif lainnya adalah pada catatan etnografinya.
Catatan etnografi dibuat bercerita mengalir seperti halnya kalian membaca novel.
Etnografi yang disusun Roanne van Voorst dalam buku Tempat Terbaik Di Dunia (Marjin Kiri, 2016) misalnya, narasinya sangat mengalir dan enak dinikmati.
Membaca karya van Voorst rasanya seperti kita bukan membaca tulisan ilmiah melainkan tulisan sastra.
Biasanya, seorang antropolog atau etnografer, setelah dapat data, merekaakanmenganalisis data yang diperoleh.
Analisis yang mendasar dalam etnografi adalah yang disebut sebagai analisis deskriptif.
Kalian dapat menggunakan keranga kerja analisis ini dalam menganalisis etnografi yang kalian buat.
Analisis data ini menggunakan metode 5 W + 1 H yakni what, who, when, where, why, dan how, yang dilihat dari permasalahan yang diangkat dalam etnografi--laiknya seorang wartawan.
Analisis 5 W + 1 H merupakan metode analisis deskriptif dasar yang sering digunakan dalam berbagai rumusan masalah.
Baca Juga: Apa Tahapan Pertama Dalam Menyusun Etnografi Dan Mengapa Demikian?
Penelitian etnografi bersifat kualitatif dengan kekuatan narasi dan deskripsinya.
Meskipun ada pula kajian etnografi yang mengggunakan data-data kuantitatif (angka-angka).
Etnografi sebagai metode penelitian memiliki beberapa kesamaan dengan pendekatan lain dalam metode penelitian kualitatif, terutama dalam kaitannya dengan proses penelitian dan pengumpulan data, yang berupa wawancara, observasi, studi dokumen, dan bahan audiovisual.
Namun demikian, terdapat pula perbedaan etnografi dengan penelitian kualitatif lainnya, seperti studi kasus.
Perbedaan tersebut terutama berkaitan dengan pengumpulan data, jangka waktu penelitian, fokus, dan tujuan penelitian.
Dalam hal pengumpulan data, etnografi menekankan pada observasi partisipasi (pengamatan terlibat) dan wawancara mendalam dalam jangka waktu yang relatif panjang.
Sedangkan, pendekatan penelitian studi kasus menggunakan beragam bentuk data untuk menyediakan gambaran yang mendalam mengenai kasus tersebut (Creswell, 2015).
Selain itu, perbedaan mendasar etnografi dan studi kasus terletak pada fokus dan tujuan penelitian.
Fokus penelitian etnografi adalah untuk mendeskripsikan dan memahami pola budaya atau kehidupan sosial budaya suatu kelompok masyarakat secara menyeluruh dan menekankan pada sudut pandang subyek masyarakat yang diteliti.
Sedangkan studi kasus berfokus untuk mengembangkan deskrispsi dan analisis terhadap satu kasus secara mendalam.
Etnografi memiliki ruang lingkup dan fokus penelitian yang lebih luas dibandingkan pendekatan studi kasus yang hanya berfokus pada satu kasus tertentu saja.
Untuk lebih jelasnya, lihat tabel berikut:
Itulah artikel yang menjawab pertanyaan: apa yang membedakan etnografi dengan penelitian sosial lainnya?
Baca Juga: Mengapa Saat Ini Marak Adanya Etnografi Digital Atau Virtual?