Intisari-Online.com -Pernahkah kamu membaca karya-karya nonfiksi seperti sejarah dan biografi?
Pokok pembicaraan dalam suatu teks nonfiksi terkandung pada kalimat utama.
Seperti apa penjelasannya?
Sebelum menjawab itu, kita harus tahu terlebih dahulu apa itu karya nonfiksi.
Mengutip situs Kemendikbud.go.id, karya atau teks nonfiksiadalah jenis teks yang ditulis berdasarkan pada kejadian nyata.
Teks nonfiksi memiliki tujuan untuk menyampaikan pengetahuan, memaparkan argumen, atau menjelaskan suatu topik tertentu.
Contoh teks nonfiksi yaitu karya ilmiah, artikel, esai, ensiklopedia, buku panduan, surat, dan sebagainya.
Teks nonfiksi ditulis berdasarkan pengamatan dan data melalui sumber-sumber yang dapat dipercaya.
Penulisnya cenderung menggunakan bahasa yang denotatif bertujuan untuk menyajikan fakta dengan jelas dan menggambarkan topik secara akurat.
Data dan fakta itu harus dipaparkan dengan benar tanpa rekayasa atau ditambah imajinasi penulis.
Perbedaan utama teks nonfiksi dengan teks fiksi terdapat pada objektivitasnya.
Teks nonfiksi dibangun berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan, sedangkan teks fiksi ditulis atas dasar imajinasi atau khayalan penulisnya.
Baca Juga: Dongeng Laba-Laba Sakti, Kisah Seru Anak Indonesia di Aplikasi Pickatale
Sementara menurut Minarno Try Astuti dalam buku Yuk, Ungkap Idemu Melalui Teks Persuasi Hingga Teks Tanggapan, sebagai dikutip dari Kompas.com:
Teks nonfiksi adalah buah pemikiran atau pendapat penulis yang dikembangkan berdasarkan fakta, data, kejadian, atau rujukan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Bisa juga diartikan bahwa teks nonfiksi adalah teks yang isinya bersifat faktual.
Karena berasal dari fakta yang benar-benar terjadi dalam kehidupan.
Sementara menurut buku Strategi Know-Want to Know-Learned dan Direct Reading Thinking Activity (2021) karya Prasetya Andika dkk, teks nonfiksi adalah teks yang berisi fakta atau kenyataan.
Biasanya teks nonfiksi ditemukan dalam surat kabar atau majalah.
Contohnya jurnal sejarah atau ilmiah, biografi, dan karya sastra.
Kesimpulannya, teks nonfiksi adalah karangan yang berisi fakta, data, atau peristiwa yang terjadi secara nyata dalam kehidupan.
Ciri-ciri teks nonfiksi Dilansir dari buku Filosofi, Teori, dan Konsep Bahasa dan Sastra Indonesia (2021) oleh Ali Mustardi, salah satu ciri teks nonfiksi adalah bersifat aktual.
Mengapa?
Karena teks nonfiksi umumnya membahas peristiwa atau fakta yang sedang hangat diperbincangkan publik.
Selain itu, teks nonfiksi juga bersifat realitas.
Sebab, karangan ini mengangkat peristiwa yang terjadi dalam kehidupan manusia.
Baca Juga: Jelaskan, Apa Langkah Utama Untuk Menemukan Informasi Dalam Teks?
Ciri-ciri teks nonfiksi lainnya, yakni didasarkan pada data atau kajian ilmuwan, supaya terjamin keakuratan dan kebenaran informasinya.
Ciri lain yang membedakan teks nonfiksi dengan karangan lainnya adalah bentuk tulisannya.
Teks nonfiksi umumnya berbentuk tulisan ilmiah, laporan, dan artikel.
Jika melihat isinya, teks nonfiksi haruslah bersifat obyektif serta harus mampu menarik pembaca untuk berpikir atau berpendapat.
Kembali ke pernyataan awal bahwa pokok pembicaraan dalam suatu teks nonfiksi terkandung pada kalimat utama, bagaimana penjelasanenya?
Sebagaimana teks pada umumnya, karya nonfiksi juga terdiri atas beberapa kalimat, paragraf, dan seringnya panjang.
Sebagai pembaca, kamu harus mengetahui jika dalam setiap paragraf terdapat kalimat utama dan kalimat penjelas.
Nah, gagasan utama dalam sebuah karya nonfiksi biasanya terdapat pada kalimat utama.
Biasanya kalimat utama berada di awal paragraf, tetapi bisa juga berada di tengah atau akhir paragraf.
Dan kalimat utama ini mengandung keseluruhan ide dari sebuah paragraf.
Berikut adalah ciri-ciri kalimat utama dalam bacaan teks nonfiksi:
Berdiri sendiri
Kalimat utama adalah kalimat yang dapat berdiri sendiri
Hal ini bisa ditandai dengan ciri jika dalam kalimat utama tidak terdapat kata-kata rujukan maupun konjungsi yang menghubungkan antar kalimat.
Kata rujukan tersebut seperti ini, itu, tersebut.
Sementara kata konjungsi antarkalimat antara lain di sisi lain, di samping itu, sementara itu, dan sebagainya.
Bersifat umum
Sebagai kalimat utama, makna yang dimiliki haruslah bersifat umum.
Dengan demikian, kalimat utama ini dapat diperjelas dengan kalimat-kalimat berikutnya/sebelumnya yang berupa kalimat penjelas.
Karena kalimat utama bersifat umum, perlu kamu pahami jika ada beberapa poin yang tidak terletak dalam kalimat utama.
Poin-poin tersebut berupa fakta, data, uraian, atau opini yang biasanya tidak ada dalam kalimat utama.
Berisi permasalahan tertentu
Kalimat utama biasanya berisi permasalahan tertentu dan permasalahan ini akan diperjelas dengan kalimat-kalimat setelahnya yang berupa kalimat penjelas.
Kalimat utama juga biasanya menjadi pengantar dari sebuah tulisan yang ditulis oleh penulisnya.
Itulah penjelasan pernyataan pokok pembicaraan dalam suatu teks nonfiksi terkandung pada kalimat utama, semoga bermanfaat.
Baca Juga: Tuliskan dan Jelaskan Struktur Teks Cerita Sejarah