Intisari-Online.com- Pembunuhan terjadi di Kapupaten Bolaan Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara.
Seorang perempuan diduga membunuh keponakan sendiri, dengan cara memenggal kepalanya, demi emas yang nilainya tak seberapa.
Terbongkarnya kasus ini bermula dari kecurigaan Bupati Boltim Sachrul Mamonto.
Kasus ini bermula saat mayat seorang bocah 8 tahun ditemukan di sebuah perkebunan kelapa di Boltim.
Mayat itu dalam kondisi kepalanya terpisah.
Belakangan diketahui, bocah itu bernama Tifa Azahra Mokoagow.
Pelakunya Aning, tante korban sendiri.
Sebelum terungkap siapa pelakunya, Aning sempat ditanyai Sachrul Mamonto.
Saat itulah Sachrul sudah mulai curiga, secara naluriah.
“Badannya berbau amis dan gestur tubuh, mimik wajah serta cara bicaranya yang berbelit belit. Itu yang bikin saya curiga,” ujar Sachrul dikutip dari Tribun Manado.
Dia kala itu sudah berkordinasi dengan kapolres dan danramil.
Setelah pengembangan, pelaku akhirnya mengakui perbuatannya telah membunuh korban.
Pelaku sudah diamankan Polres Boltim.
Konferensi Pers Kasus Pembunuhan Bocah di Boltim Sulawesi Utara, Jumat (19/1/2024) sore.
Kedua pelaku berjumlah dua orang, satu laki-laki dan satu perempuan.
Sosok pria diduga berinisial MP sedangkan wanita AM.
Dari informasi tambahan yang diterima Tribun Manado, pelaku ini tinggal berdekatan rumah dengan korban dan masih terikat keluarga.
"Pelaku tinggal hanya beda sipat halaman rumah," ujar sumber resmi dari kepolisian.
Parahnya, untuk mengelabui aparat kepolisian, salah satu pelaku sempat berpura-pura mencari jenazah korban.
"Dia pura-pura mencari mayat korban, padahal dia pelakunya," jelasnya.
Kronologi Penemuan Mayat
Berdasarkan keterangan Amrin Palutungan, Kordinator Tim Koordinasi Cepat BPBD Boltim ke Tribunmanado.co.id korban keluar rumah pada Kamis (18/1/2024) sekitar pukul 11.00 Wita.
Namun tidak ada kabar tentang korban hingga larut malam.
Walhasil pihak keluarga pun mulai khwatir.
Selanjutnya warga setempat bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) pun segra melakukan pencarian.
Setelah dilakukan pencarian, mayat korban ditemukan pukul 19:00 Wita di perkebunan kelapa yang berjarak sekitar 300 meter dari pemukiman warga di Desa Tutuyan III.
"Ditemukan sekitar habis salat Isya oleh warga atas nama unge," ucap Amrin Palutungan.
Amrin mengatakan korban ditemukan dengan kepala terpisah dengan badan.
"Korban ditemukan dengan kondisi kepala dan badan terpisah dan beberapa perhiasan hilang," ucapnya.
Amrin juga mengatakan berdasarkan keterangan keluarga korban meninggalkan rumah sekitar Jam 11:00 WITA.
Sekarang jenazah korban sedang berada di Puskesmas Tutuyan.
"Untuk sekarang jenazah sudah di antar ke Puskesmas," ucapnya.
AM mengakui perbuatannya. Dia juga mengaku khilaf.
"Memang khilaf kita disitu. Ada rasa penyesalan, rasa tako (rasa takut) dan rasa kasiang (kasihan) lantaran ada lia orangtua so amper mo gila ada cari itu anak," ujar AM.
AM juga mengungkap apa yang terjadi sebelum bocah 8 tahun itu (korban) dia bunuh.
"(Korban) saya buju (bujuk) bawa di TKP. Alasan pete sayur (memetik sayur)," ujar AM.
Dia mengincar perhiasan emas yang dikenakan korban berupa kalung dan anting.
Kapolres Boltim, AKBP Sugeng Setyo Budhi menjelaskan niat membunuh ini sudah direncanakan pelaku sejak 3 hari sebelumnya.
Dia mempersiapkan pisau yang sudah diasahnya menjadi sangat tipis dan tajam.
“Itu seperti pisau dapur besar tapi sudah di modifikasi, sangat tipis dan tajam," ujarnya.