Intisari-Online.com - Sekeras apa pun Muhaimin Iskandar meluruskannya, stigma Ketua Umum PKB itu mengkudeta Abdurrahman Wahid akan tetap hidup di telinga masyarakat.
Tapi terlepas dari itu semua, hubungan Gus Dur dan Muhaimin Iskandar ternyata begitu dekat.
Dekat dalam artian yang sebenarnya, karena keduanya masih punya hubungan keluarga.
Gus Dur lahir di Jombang, Jawa Timur, pada 4 Agustus 1940.
Gus Dur merupakan putra pertama dari enam bersaudara.
Ayahnya adalah pendiri organisasi besar Nahdlatul Ulama (NU), KH Wahid Hasjim.
Sedangkan ibunya adalah putri dari pendiri Pesantren Denanyar Jombang, KH Bisri Syansuri.
Sewaktu kecil, Gus Dur gemar membaca dan kerap menghabiskan waktunya di perpustakaan pribadi milik sang ayah.
Selain itu, dia juga senang berkunjung ke perpustakaan umum di Jakarta.
Ketika menginjak usia remaja, referensi bacaannya kian bertambah, mulai dari majalah, surat kabar, dan novel.
Sejak kecil, Gus Dur terlihat mempunyai kesadaran penuh untuk mengambil alih tanggung jawab NU.
Sekitar April 1953, ia bersama sang ayah pergi ke Sumedang, Jawa Barat, untuk menghadiri pertemuan NU.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR