Intisari-online.com - Kerajaan Siau adalah salah satu kerajaan bercorak Kristen yang pernah berdiri di Indonesia.
Lalu, seperti apa sejarah kerajaan Siau di Sulawesi Utara ini?
Kerajaan ini terletak di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, dan didirikan pada tahun 1510 oleh Lokongbanua II, yang juga menjadi raja pertamanya.
Kerajaan Siau berlangsung hingga tahun 1956, dengan raja terakhirnya Ch. David.
Kerajaan Siau memiliki sejarah yang menarik, karena mengalami perubahan agama dari Katolik menjadi Protestan, dan juga melawan penjajahan Belanda.
Artikel ini akan membahas tentang asal-usul, perkembangan, dan kejatuhan Kerajaan Siau, serta warisan budaya dan tradisi yang masih hidup hingga kini.
Asal-usul Kerajaan Siau
Kerajaan Siau didirikan oleh Lokongbanua II, yang merupakan keturunan dari raja-raja Mopagu, sebuah kerajaan yang berpusat di Pulau Sangihe.
Lokongbanua II mendirikan Kerajaan Siau melalui musyawarah mufakat para kolano, atau raja-raja kecil di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro. Ia kemudian memerintah Kerajaan Siau dari tahun 1510 sampai 1549.
Pada masa pemerintahannya, Lokongbanua II menjalin kontak dengan bangsa Portugis dan Spanyol, yang datang ke Sulawesi Utara dan Maluku Utara sejak tahun 1511 dan 1522.
Dari kontak ini, Kerajaan Siau mengenal agama Katolik, dan banyak penduduknya yang dibaptis oleh para misionaris.
Salah satunya adalah raja berikutnya, Pasumah, yang dibaptis dengan nama Don Jeronimo atau Hieronimus.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR