Intisari-Online.com -27 Desember 1949 menjadi salah satu tanggal dan peristiwa paling bersejarah bangsa Indonesia.
Setelah perang yang berdarah-darah, diplomasi yang menguras tenaga, Indonesia akhirnya mendapatkan kedaulatannya secara utuh.
Di tanggal itu, Belanda akhirnya mengakui kedaulatan Republik Indonesia.
Bagaimana sejarahnya?
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 tidak menjadikan Indonesia begitu saja merdeka--dalam arti yang sebenar-benarnya.
Karena proklamasi itu tidak serta-merta membuat Belanda, yang ratusan tahun menjajah Indonesia, mengakui kemerdekaan Indonesia.
Bahkan Belanda berulang kali mencoba menguasai kembali Indonesia.
Dan karena itulah rakyat Indonesia berjuang mati-matian mempertahankan kemerdekaan.
Ada yang turun ke medan pertempuran, ada yang turun ke meja-meja perundingan.
Puncaknya adalahKonferensi Meja Bundar yang dilaksanakan di Den Haag, Belanda, pada 23 Agustus hingga 2 November 1949.
Salah satu hasil Konferensi Meja Bundar adalah penyerahan kedaulatan Indonesia oleh Belanda pada 27 Desember 1949.
Penyerahan kedaulatan Indonesia pun menandai berakhirnya agresi militer dan upaya Belanda untuk menduduki kembali Nusantara.
Meskipun proklamasi kemerdekaan Indonesia sudah dikumandangkan pada 17 Agustus 1945, hal ini tidak serta-merta membuat Belanda bersedia mengakui kedaulatan Republik Indonesia.
Indonesia masih harus berusaha mempertahankan kemerdekaan, baik dengan melakukan gencatan senjata ataupun diplomasi.
Upaya diplomasi untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dilakukan dengan serangkaian perundingan bersama Belanda yang sudah berlangsung sejak 1946 hingga 1949.
Ada tiga perundingan yang terjadi, salah satunya Konferensi Meja Bundar (KMB) yang dilaksanakan di Den Haag, Belanda, sejak 23 Agustus hingga 2 November 1949.
KMB menjadi upaya diplomasi terakhir untuk sepenuhnya membebaskan Indonesia dari Belanda setelah dua perundingan sebelumnya, yaitu Linggarjati (1946) dan Renville (1947) mengalami kegagalan.
Kegagalan ini dapat dilihat karena Belanda masih terus melancarkan serangan kepada Indonesia melalui Agresi Militer Belanda I dan Agresi Militer Belanda II.
Dalam KMB, Indonesia mengirimkan tim delegasi yang dipimpin langsung oleh Mohammad Hatta.
Perundingan pun berjalan dengan cukup alot dan lamban.
Kendati demikian, pada 2 November 1949, Indonesia dan Belanda berhasil mencapai kesepakatan dengan menandatangani persetujuan KMB.
Isi KMB adalah:
- Belanda menyerahkan kedaulatan penuh kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) pada Desember 1949.
- Akan diadakan hubungan Uni Indonesia-Belanda.
- Indonesia akan mengembalikan seluruh milik Belanda dan membayar utang Hindia Belanda sebelum 1949.
- Masalah Irian Barat akan dirundingkan satu tahun setelah pengakuan RIS.
Penyerahan kedaulatan Indonesia diadakan tanggal 27 Desember 1949 di dua tempat, yaitu Amsterdam, Belanda, dan Jakarta.