Intisari-Online.com - Siapa pun berhak punya cita-cita sebagai seorang raja, Raja Mahajapit, termasuk Ra Kuti.
Dalam sebuah cerita populer dikisahkan, cita-cita itu muncul setelah dia bermimpi menjadi Raja Majapahit sementara di belakangnya muncul bulan merwarna merah darah.
Mimpi itu kemudian dia ceritakan kepada biyungnya, kepada ibunya.
Sang ibu tahu, itu mimpi mustahil jadi kenyataan.
Tapi berbeda dengan Sang Anak, dia bersikeras ingin mewujudkan cita-citanya itu.
Beragam cara dia tempuh, mulai dari belajar ilmu kanuragan, hingga menjadi prajurit di Kotaraja.
Tapi itu tak masalah bagi Ra Kuti, yang penting dia sampai dulu ke Majapahit.
Buktinya, dari awalnya seorang prajurit biasa, Ra Kuti akhirnya diangkat menjadi pasukan Dharmaputra Majapahit di zaman Jayanegara.
Itu adalah pasukan khusus yang tugasnya mengawal Raja.
Begitu kira-kira kisah dalam cerita populer Mahkota Mayangkara.
Hal yang paling diingat oleh banyak orang dari Ra Kuti adalah bahwa dia adalah salah satu pemberontak terkuat yang pernah dihadapi oleh Majapahit.
Pemberontakan itu bahkan berhasil mengusir Raja Majapahit Jayanegara dari singgasananya hingga melarikan diri ke desa Dander.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR