Advertorial

Penjelasan Tentang Lipatan dan Patahan Sebagai Pergerakan Tektonisme

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi Lipatan dan Patahan sebagai pergerakan Tektonik.
Ilustrasi Lipatan dan Patahan sebagai pergerakan Tektonik.

Intisari-online.com - Tektonisme adalah gejala alami yang berupa peristiwa pergerakan lapisan kerak bumi sehingga menyebabkan perubahan pada permukaan bumi.

Pergerakan tektonisme ini dapat berupa lipatan, patahan, atau pengangkatan yang membentuk struktur permukaan bumi.

Lipatan dan patahan adalah dua bentuk pergerakan tektonisme yang sering terjadi di kerak bumi dan berpengaruh pada bentuk dan kondisi geografis suatu wilayah.

Lipatan

Lipatan adalah gerakan pada lapisan bumi yang tidak terlalu besar dan berlangsung dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi tersebut jadi berkerut atau melipat.

Kerutan atau lipatan kulit bumi ini nantinya akan menjadi pegunungan. Lipatan terbentuk dari dua bentuk dasar yaitu sinklinal dan antiklinal.

Sinklinal adalah lipatan yang berbentuk cekungan, sedangkan antiklinal adalah lipatan yang berbentuk puncak. Macam-macam lipatan antara lain:

- Lipatan normal, yaitu lipatan yang memiliki sumbu lipatan yang tegak lurus dengan permukaan bumi.

- Lipatan asimetris, yaitu lipatan yang memiliki sumbu lipatan yang miring terhadap permukaan bumi.

- Lipatan tumpang tindih, yaitu lipatan yang memiliki sayap lipatan yang saling menumpuk satu sama lain.

- Lipatan terbalik, yaitu lipatan yang memiliki sayap lipatan yang terbalik sehingga lapisan yang lebih tua berada di atas lapisan yang lebih muda.

Baca Juga: Daki di Leher dan Lipatan Siku Anak Bisa Diatasi dengan Kulit Jeruk, Begini Cara Menggunakannya

Patahan

Patahan adalah gerakan pada lapisan bumi yang sangat besar serta berlangsung dalam waktu yang cepat sehingga dapat menyebabkan lapisan kulit bumi menjadi retak atau patah.

Retakan atau patahan kulit bumi ini nantinya akan menjadi lembah, danau, atau celah.

Patahan terjadi karena pengaruh tekanan horizontal dan vertikal yang sangat kuat.

Ada dua jenis patahan yaitu horst dan graben (slenk). Horst adalah patahan yang mengakibatkan bagian kulit bumi naik, sedangkan graben adalah patahan yang mengakibatkan bagian kulit bumi turun.

Selain itu, ada juga retakan (jointing) yang merupakan patahan yang tidak disertai dengan pergeseran lapisan bumi.

Dampak Tektonisme bagi Kehidupan

Tektonisme memiliki dampak positif dan negatif bagi kehidupan. Dampak positif dari tektonisme antara lain:

- Membentuk bentang alam yang indah dan beragam, seperti pegunungan, lembah, dan danau.

- Membuka akses untuk mengeksplorasi sumber daya alam, seperti mineral, batubara, dan minyak bumi.

- Mendorong perkembangan kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah tektonik.

Dampak negatif dari tektonisme antara lain:

Baca Juga: Berkekuatan Kecil Tapi Mematikan, Inilah Sesar Cimandiri yang Jadi Biang Kerok Gempa Cianjur

- Menimbulkan bencana alam yang dapat merugikan seluruh makhluk hidup, seperti gempa bumi, longsor, dan erosi.

- Mengganggu aktivitas manusia, seperti transportasi, komunikasi, dan pertanian.

- Menyebabkan kerusakan lingkungan, seperti pencemaran, kerusakan habitat, dan perubahan iklim.

Demikianlah penjelasan tentang lipatan dan patahan sebagai pergerakan tektonisme.

Artikel Terkait