Intisari-online.com - Gempa bumi berkekuatan 4,7 magnitudo (M) mengguncang wilayah Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, pada hari Minggu, 19 November 2023, pukul 11.14 WITA.
Gempa tersebut terjadi di laut dengan kedalaman 10 km dan berlokasi di 3,36 LU dan 125,48 BT, atau sekitar 27 km barat laut Tahuna, ibu kota Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Namun, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan adanya gempa susulan.
Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno, gempa tersebut disebabkan oleh aktivitas tektonik di Laut Banda.
"Gempa bumi ini merupakan dampak dari aktivitas sesar aktif di Laut Banda yang memicu pergeseran lempeng tektonik di sekitar wilayah Kepulauan Sangihe," ujarnya.
Lempeng tektonik adalah lapisan batuan keras yang membentuk permukaan bumi.
Lempeng-lempeng ini saling bergerak dan bergesekan satu sama lain, sehingga menimbulkan gaya tekanan dan gesekan.
Ketika gaya ini melebihi batas kekuatan batuan, maka terjadi patahan atau retakan yang disebut sesar.
Sesar ini dapat menjadi sumber gempa bumi.
Bambang menjelaskan bahwa gempa bumi di Kepulauan Sangihe merupakan contoh dari gempa bumi tektonik, yaitu gempa bumi yang terjadi akibat pergerakan lempeng tektonik.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR