Siapa Sebenarnya Yang Membunuh Brigjen Mallaby Sehingga Memicu Terjadinya Pertempuran 10 November Surabaya?

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Masih menjadi pertanyaan, siapa sebenarnya yang menembak Brigjen Mallaby di mana temasnya memicu Pertempuran 10 November 1945 Surabaya.
Masih menjadi pertanyaan, siapa sebenarnya yang menembak Brigjen Mallaby di mana temasnya memicu Pertempuran 10 November 1945 Surabaya.

Masih menjadi pertanyaan, siapa sebenarnya yang menembak Brigjen Mallaby di mana temasnya memicu Pertempuran 10 November 1945 Surabaya.

Intisari-Online.com -Kemarahan tentara Inggris di Surabaya salah satunya disebabkan oleh tewasnya Brigadir Jenderal AWS Mallaby.

Mallaby tewas ketika sedang mengumumkan terjadinya gencatan senjata antara tenturu Sekutu dan Arek-arek Surobyo.

Yang kemudian menjadi pertanyaannya, siapa sebenarnya yang menembak Jenderal Mallaby?

Belanda ternyata tak begitu saja rida Indonesia merdeka 100 persen.

Negara yang pernah jadi bulan-bulanan tentara Jepang itu ternyata masihmenyimpan ambisi untuk menancapkan lagi kekuasaannya di Indonesia.

Terlebih kemenangan pihak Sekutu dalam Perang Dunia II semakin memantapkan niat Belanda terhadap Indonesia.

Tentara Sekutu yang diboncengi NICA (Netherlands Indies Civil Administration) mulai diberangkatkan menuju ke Indonesia.

Mereka diturunkan di tempat-tempat strategis di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan untuk memulai langkahnya.

Selain kembali berkuasa, pihak Sekutu dan Belanda juga mempunyai tujuan lain, yaitu untuk melucuti persenjataan Jepang.

Mereka mengambil alih kendali dan menghukum tentara Jepang yang tersisa.

Menurut buku Indonesia dalam Arus Sejarah edisi 6 (2012), pihak Sekutu yang dulu melihat orang Indonesia sebagai "het zachtste volk ter wereld" (bangsa terhalus di dunia), kini menjadi bangsa yang lebih liar, ganas, dan garang.

Jenderal Mallaby tewas

Kedatangan Tentara Sekutu juga sampai ke Surabaya pada Oktober 1945.

Mereka mulai melakukan aksi seremonial berjalan ke berbagai sudut kota untuk melihat situasi dan kondisi.

Jenderal Aubertin Walter Sothern Mallaby, seorang perwira Inggris, memimpin sejumlah inspeksi dan persiapan menjelang pelucutan senjata tentara Jepang.

Mallaby juga berupaya meredam amarah penduduk Surabaya.

Konsolidasi dilakukan agar pelaksanaan cepat selesai.

Namun, semangat penduduk Surabaya adalah mempertahankan kemerdekaan.

Mereka tak memedulikan janji pihak Sekutu, namun hanya fokus pada upaya mempertahankan kemerdekaan.

Pada 30 Oktober 1945, perwira Kerajaan Inggris itu tewas.

Mobil yang ditumpanginya hangus terbakar akibat perlawanan rakyat Surabaya.

Kejadian bermula karena perlawanan rakyat Surabaya yang menginginkan Gedung Internatio terbebas dari militer Inggris.

Akibatnya, muncul percecokan yang membuat Mallaby tewas.

Lantas muncul pertanyaan, siapakah yang membunuh Jenderal AWS Mallaby?

Berbagai sumber mengemukakan berbagai cerita mengenai awal kedatangan Sekutu ke Indonesia hingga pertempuran 10 November selesai.

Namun, belum ada catatan mengenai sosok orang yang membunuh perwira muda tersebut.

Buku Indonesia dalam Arus Sejarah edisi 6 (2012) hanya menjelaskan bagaimana Mallaby terbunuh ketika ada aksi tembak-menembak terhadap penduduk Surabaya.

Sumber lain menyebutkan bahwa Jenderal AWS Mallaby terkena granat dari anak buahnya yang berusaha melindungi.

Namun, granat itu meleset dan terkena mobilnya, hingga kemudian terbakar.

Sementara itu, secara terpisah, sejarawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Rojil Nugroho Bayu Aji menambahkan dan memperjelas peristiwa tersebut.

"Ini tak ada kesimpulan siapa yang menembak atau yang menggranat. Orang Inggris sendiri mengkritisi laporan bahwa orang Surabaya bengis dalam peristiwa itu," ujar Rojil.

Masih menjadi misteri memang siapakah yang membunuh Mallaby.

Namun, setelah peristiwa itu pihak Inggris mengultimatum rakyat Surabaya untuk menyerahkan berbagai senjata sebelum pukul 06.00 pagi pada 10 November 1945.

Ultimatum itu tak diperhatikan. Rakyat Surabaya melawan, hingga terjadilah pertempuran dahsyat.

Sampai sekarang, pertempuran yang itu dikenal dengan Peristiwa 10 November dan diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Artikel Terkait